Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa penyakit kaki gajah atau filariasis masih menjadi endemi di 241 kabupaten/kota di Indonesia.
"Pada saat ini 46 di antaranya telah melaksanakan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis selama 5 tahun," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan, sebanyak 195 kabupaten/kota lainnya akan melaksanakan POPM sampai dengan tahun 2020 dengan jumlah penduduk sebesar 105 juta jiwa yang merupakan sasaran program Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga).
"Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan kedokter dan mendapatkan penanganan obat-obatan," katanya.
Dia menambahkan, perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit tersebut kepada penderita dan warga sekitarnya.
Dia juga menambahkan filariasis atau juga elephantiasis adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
"Untuk perkembangan nyamuk ialah di sawah, got atau saluran air, rawa rawa dan tanaman air," katanya.
Penyakit itu, kata dia, ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya.
"Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut," katanya.
Pemberantasan nyamuk di wilayah masing-masing, kata dia, sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini.
"Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut," katanya.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015