"Proses kurasi dan indetifikasi keris masih kami lakukan, ada sekitar 400 keris yang telah masuk kedalam daftar kami untuk di kurasi," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkot Surakarta, Eny Tyasni Susana di Solo Kamis.
Eny menjelaskan proses kurasi ini penting dilakukan untuk mengetahui karakteristik keris itu sendiri. Diantaranya adalah jenis keris, perkiraan tahun pembuatan keris, bahan pembuatan keris, dan lainnya.
Ia mengatakan, dengan begitu nantinya masyarakat akan mendapatkan informasi secara detail tentang keris yang dipajang di museum, katanya.
Diakatakan dalam penataannya nanti, akan membuat dua sesi pajangan keris. Setiap sesi akan berdurasi sepanjang bulan bulan. Hal ini dilakukan untuk memberikan suasana baru setiap kali wisatawan datang berkunjung ke Museum Keris.
Dia mencotohkan sesi pertama dipajang sebanyak 150 keris, sisanya akan disimpan untuk dilakukan perawatan, begitu juga sebaliknya jika sesi kedua telah dimulai, keris yang di pajang di sesi pertama akan disimpan dan di rawat.
"Proses kurasinya masih dilakukan sampai saat ini, kemudian nanti jika proses interiornya telah jadi, akan segera kami rancang untuk tata peletakan di museum," katanya.
Pembangunan Museum Keris yang terletak di Jalan Bhayangkara Solo, yang menelan dana Rp20 miliar berasal dari bantuan APBN dan APBD Pemkot Surakarta dibisa selesai pada bulan Desember 2015.
Pewarta: Joko Widodo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015