"Indonesia dapat memanfaatkan keberadaan sejumlah zona ekonomi di Mesir, khususnya di sepanjang Terusan Suez untuk pengembangan investasi Indonesia di Mesir," kata Alwi Shihab dalam jumpa pers di KBRI Kairo, Rabu.
Utusan Khusus Presiden RI mengucapkan selamat kepada rakyat dan pemintah Mesir atas rampungnya pembangunan Terusan Suez Baru.
Alwi menegaskan pentingnya keberadaan Terusan Suez bagi peningkatan aktivitas perdagangan dunia, khususnya bagi negara-negara di kawasan.
Diutarakan, manfaat pembangunan mega proyek Terusan Suez Baru tidak hanya dapat dirasakan oleh Mesir, tapi juga oleh negara-negara sekitar dan juga negara yang selama ini memanfaatkan jalur Terusan Suez juga banyak mendapatkan manfaat dengan dibukanya terusan baru ini, termasuk Indonesia.
Pembukaan jalur perlintasan Terusan Suez Baru dinilai dapat mengurangi tempo menunggu bagi kapal yang melintas di terusan terpenting di dunia tersebut.
Alwi menggarisbawahi dukungan dan kecintaan rakyat kepada pemimpin, yaitu dengan memenuhi seruan Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi untuk membiayai proyek pembangunan Terusan Suez II secara mandiri tanpa mengandalkan pinjaman luar negeri.
Dalam hal ini, rakyat Mesir berbondong membeli Suez Canal Certificates sehingga terkumpul dana mencapai delapan miliar dolar AS dalam beberapa hari saja.
Disebutkan, dalam proyek ini juga menunjukkan bahwa Presiden Al Sisi sanggup memenuhi janjinya untuk membangun proyek raksasa Terusan Suez dalam tempo lebih singkat hanya satu tahun dari semula dicanangkan tiga tahun.
Terkait pembiayaan pembangunan Terusan Suez II yang dinilai unik, yaitu dengan menerbitkan sertifikat yang dikhususkan untuk rakyat Mesir, menurut Alwi hal tersebut dapat dipelajari oleh Indonesia dalam pembiayaan proyek-proyek besar, tanpa harus membebani Pemerintah dengan utang luar negeri.
Terkait hubungan bilateral, Alwi Shihab menyampaikan bahwa Indonesia dan Mesir telah memiliki kedekatan hubungan sejak lama.
Ke depan terdapat banyak hal yang dapat dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara, paparnya.
Di sektor energi, Mesir yang membutuhkan pasokan batu bara dari luar dapat memanfaatkan batu bara dari Indonesia yang merupakan salah satu eksportir utama batu bara, sebagai pendukung pembangkit listrik tenaga surya.
Indonesia juga dapat memanfaatkan fosfat Mesir untuk kebutuhan industri pupuk yang sangat diperlukan oleh Indonesia.
Mantan Menteri Luar Negeri di era Presiden Abdurrahman "Gus Dur" Wahid itu berkunjung ke Mesir selama tiga hari mewakili pemerintah Indoensia untuk menghadiri pembukaan Terusan Suez Baru yang digelar Kamis (6/8), kata Kepala Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo, Lauti Nia Sutedja.
Pewarta: Munawar S Makyanie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015