Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan alas kaki dan pakaian jadi (apparel) asal Korea Selatan menyatakan rencana perluasan investasi ke Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, guna merealisasikan proyek di bidang industri sepatu olahraga senilai 120 juta dolar AS.
Rencana perluasan investasi tersebut diproyeksi bisa menyerap hingga 20.000 tenaga kerja langsung.
"Perusahaan ini nantinya juga akan membawa sekitar enam perusahaan pemasok (supplier) sehingga total penyerapan tenaga kerja langsung diperkirakan mencapai 50.000 orang," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut Franky, pihaknya memang memberikan perhatian khususuntuk menarik investasi sektor padat karya sebagai upaya mengatasi angka pengangguran yang cukup tinggi.
"Investasi bidang padat karya harus ditingkatkan, karena elastisitas tenaga kerja kita menurun menjadi 160.000 tenaga kerja per 1 persen pertumbuhan pada 2014, dari 450.000 tenaga kerja per 1 persen pertumbuhan pada 2004," katanya.
Franky menambahkan, rencana investasi perusahaan Korea Selatan itu ke Jepara, Jawa Tengah, menunjukkan Indonesia cukup potensial untuk investasi sektor manufaktur, khususnya industri padat karya seperti alas kaki.
Menurut dia, dengan masuknya investasi itu, proporsi investasi sektor manufaktur ke depan semakin meningkat.
Berdasarkan data BKPM per Semester I 2015, proporsi investasi sektor manufaktur mencapai Rp112,8 triliun (43,4 persen), naik tipis secara persentase dibandingkan proporsi paruh pertama 2014 sebesar Rp199,1 triliun (43 persen).
Marketing Officer Investasi BKPM wilayah Singapura dan Korea Selatan, Cahyo Purnomo, mengatakan saat ini rencana investasi perusahaan tersebut sudah memasuki tahap pengurusan perizinan di daerah.
Ia bersama perwakilan BKPM di Korea Selatan telah mengantarkan investor Korea Selatan tersebut untuk bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Jepara Ahmad Marzuki pada Selasa (4/8).
Menurut Cahyo, Gubernur Jateng menyambut baik rencana investasi tersebut dan telah meminta jajarannya untuk mempercepat proses perizinan terkait di Provinsi Jawa Tengah dan akan menjadikannya sebagai contoh pengawalan proyek sampai terealisasi.
"Gubernur Jateng juga menegaskan bahwa pihaknya akan membantu Kabupaten Jepara dalam pembangunan akses jalan dan telah meminta Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP) Daerah dan perangkat daerah terkait segera mendiskusikan isu yang terkait listrik dan kawasan berikat (bonded zones)," katanya.
Ditambahkannya, Bupati Jepara juga sudah meminta jajarannya untuk mempercepat proses perizinan, diantaranya izin lokasi sudah diterbitkan sedangkan untuk analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) telah diminta untuk dibantu proses perizinannya.
"Kami berharap mereka dapat bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja dan pemerintah daerah setempat untuk perekrutan tenaga kerja," ujar Cahyo.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015