... lima anak gelandangan di Bijie tewas akibat racun monooksida setelah menyalakan api saat berlindung di dalam satu tong sampah...

Beijing (ANTARA News) - Dua orang anak tewas diduga dibunuh, kata pihak berwajib, dalam insiden terbaru di kawasan sama di baratdaya China, yang menimpa anak-anak yang ditinggal pergi kedua orangtuanya untuk bekerja jauh dari rumah.

Di banyak wilayah terpencil China, anak-anak ditinggalkan di desa dan dijaga kakek-nenek atau keluarga lain, sementara orangtua mereka mencari kerja di kota.

Mereka seringkali tidak bisa ikut kedua orang tuanya karena tidak memiliki dokumen yang dibutuhkan untuk tinggal di kawasan urban, mengikuti sekolah dan mendapatkan akses layanan kesehatan.

Seorang anak lelaki 15 tahun dan adik perempuannya berumur 12 tahun ditemukan tewas di rumah mereka, Selasa, di desa dekat Bijie, kawasan yang sama di Provinsi Guizhou.

Sebelumnya, empat anak yang ditinggal kerja orangtua mereka tewas pada Juni setelah minum pestisida, kata pemerintah daerah Nayong dalam pernyataan, Selasa.

Ibu kedua anak itu sudah meninggal sedangkan ayahnya pergi meninggalkan rumah sejak Minggu untuk bekerja di kota berbeda. Mereka ditinggalkan bersama seorang lagi anak perempuan usia 17 tahun yang pada Senin malam pergi untuk menjenguk seorang kerabat dan belum pulang ke rumah, demikian pernyataan tersebut.

Hasil penyelidikan polisi menunjukkan kematian mereka terkait dengan pembunuhan, katanya.

Lebih dari 60 juta anak-anak China di kawasan terpencil ditinggalkan bersama kerabat, meski 3,4 persen tinggal sendiri, demikian dilaporkan kantor berita Xinhua, Rabu, mengutip laporan Federasi Perempuan Tiongkok pada 2013.

Nasib anak-anak itu menarik perhatian nasional.

Perdana Menteri China, Li Keqiang, memerintahkan penyelidikan setelah insiden Juni dimana empat anak-anak diduga bunuh diri.

Pada 2012, lima anak gelandangan di Bijie tewas akibat racun monooksida setelah menyalakan api saat berlindung di dalam satu tong sampah.

China menargetkan 60 persen populasinya yang hampir mencapai 1,4 miliar untuk tinggal di perkotaan pada 2020, sehingga mengubah jutaan penduduk kawasan terpencil menjadi konsumen yang bisa menjadi kekuatan pendorong bagi ekonomi terbesar kedua dunia itu.

Para pemimpin China berjanji untuk melonggarkan aturan pendaftaran penduduk, atau hukou, untuk menyingkirkan hambatan bagi gerakan urbanisasi.

Pendaftaran itu dilakukan untuk mencegah pekerja migran dan keluarganya mendapatkan akses kesehatan dan kesejahteraan sosial di luar desa-desa tempat tinggal mereka.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015