"Misalnya, apabila kita ingin ekspor semen ke sana nantinya bisa langsung menghubungi konsul kehormatan tersebut karena sebelumnya selalu terhambat untuk mengontak pihak dari Timor Leste," kata Bobby dalam "Pertemuan antara Indonesia dan Timor Leste Dalam Rangka Kerja Sama Perbatasan" di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut pihaknya bisa mengidentifikasi permasalahan-permasalan yang ada terkait kerja sama perdagangan antara kedua negara.
"Pertemuan tadi cukup baik untuk Indonesia karena saya bisa melihat peluang-peluang dan hambatan-hambatan yang ada untuk nantinya dibawa dalam pertemuan puncak pada 4 September mendatang di Australia yang akan membahas kerja sama trilateral antara Indonesia, Timor Leste, dan Australia," katanya.
Bobby juga mengatakan pertemuan tersebut dapat menjadi acuan untuk para pelaku usaha, misalnya dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) maupun asosiasi-asosiasi lainnya untuk melihat peluang bisnis yang ada di Timor Leste.
"Karena tadi pelaku-pelakunya ada semua kemudian juga dari Timor Leste menyampaikan paparan mengenai apa yang akan dilakukan, termasuk menyediakan pelabuhan dan kebijakan-kebijakan pajaknya juga tadi sudah disampaikan, jadi ini memang menjadi peluang yang sangat bagus bagi kita," tuturnya.
Selain itu, kata Bobby dalam pertemuan tadi Indonesia dan Timor Leste juga sepakat akan membentuk working group agar ke depan kerja sama antara kedua negara lebih mudah.
"Misalnya, working group dalam perdagangan dan investasi, perikanan, peternakan maupun bidang-bidang lainnya yang bisa dilihat sesuai dengan kebutuhan kedua negara. Hal tersebut juga akan dibahas dalam pertemuan pada 4 September mendatang," kata Bobby.
Sementara itu, Konsul Kehormatan Timor Leste untuk Indonesia Irwansyah berharap bahwa peningkatan kerja sama ini bisa membawa kemakmuran bersama bagi rakyat Indonesia dan Timor Leste di perbatasan.
"Dari peluang bisnis saja banyak sekali peluang yang bisa digarap dan faktor yang mendominasi adalah perdagangan karena Timor Leste baru berumur 13 tahun sehingga banyak memerlukan pembangunan di negaranya," kata Irwansyah.
Sebagai contoh, kata Irwansyah, Timor Leste banyak membutuhkan bahan-bahan untuk konstruksi banguanan seperti semen dan besi.
"Untuk besi juga luar biasa karena mereka sebelumnya impor terutama dari Tiongkok karena mereka menginginkan syarat-syarat yang mudah, kenapa tidak dari Indonesia saja? Dan itu bisa menjadi peluang juga bagi Indonesia," ujarnya.
Selain itu, kata Irwansyah, kebutuhan-kebutuhan lainnya untuk masyarakat Timor Leste seperti kopi, kecap, mie instan, minyak goreng, dan sabun juga sangat bagus peluangnya.
Ia juga menambahkan dengan adanya konsul kehormatan Timor Leste di Indonesia diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan memperoleh informasi-informasi untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia
"Bukan hanya di perdagangan tetapi juga di bidang-bidang lainnya. Saya harapkan adanya konsul kehormatan ini bisa membantu pebisnis-pebisnis kita bisa masuk ke sana dan kami akan membantu memasarkan produk-produk mereka," katanya.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015