Satwa liar dalam kondisi lapar dan stress, mudah untuk menyerang"
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Kebakaran lahan dan hutan memaksa satwa-satwa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terusik sehingga keluar dari hutan dan merusak kebun-kebun warga.
"Sabtu lalu (1/8) ada gangguan satwa orangutan di Jalan Jenderal Sudirman KM8 dan KM25, merusak kebun karet dan sawit milik warga," kata Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalteng wilayah Sampit, Muriansyah, di Sampit, Rabu.
Satwa langka tersebut diduga mulai terganggu dengan kebakaran lahan yang marak terjadi di sekitar habitat mereka. Akibatnya, satwa khas Kalimantan ini menghindar untuk mencari tempat yang mereka anggap aman, bahkan sampai turun ke kebun-kebun milik warga.
BKSDA langsung menindaklanjuti informasi dari warga dengan melakukan observasi di lapangan. Saat petugas datang, orangutan memang sudah tidak terlihat lagi di lokasi karena sudah kabur.
Sementara itu, di kawasan ruas jalan lingkar Utara Kota Sampit, petugas melihat banyak kera ekor panjang. Binatang-binatang itu terlihat berusaha menyelamatkan diri menjauh dari kebakaran lahan yang banyak terjadi di kawasan itu.
"Kami mengimbau masyarakat berhati-hati saat beraktivitas di kebun. Satwa liar dalam kondisi lapar dan stress, mudah untuk menyerang," sambung Muriansyah.
Hasil pengecekan di lapangan, kebakaran lahan yang terjadi saat ini banyak berada di lahan milik masyarakat, khususnya di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.
Namun, data yang diterima dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2 Agustus, kebakaran di Kecamatan Kotabesi, Cempaga, Teluk Sampit, Mentaya Hilir Utara dan Mentaya Hilir Selatan, mulai merambah ke kawasan hutan.
Pewarta: Norjani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015