Satu perahu yang membawa lebih dari 2.500 orang, termasuk sebanyak 2.100 orang Somalia dan 330 orang Yaman, tiba di Pelabuhan Bossaso, Puntland, pada 30 Juli kata UNHCR.
Perjalanan mereka dari kota pelabuhan Mukalla di Yaman menuju Bossaso memerlukan waktu dua hari akibat cuaca buruk di Laut Merah, tambahnya.
Sejak tergulingnya pemerintah Siad Barre di Somalia pada 1991, banyak warga Somalia telah menyeberangi laut untuk mengungsi di Yaman.
Xinhua melaporkan, pemerintah Somalia dan UNHCR bekerja sama untuk mengungsikan pengungsi Somalia di Yaman, tempat pertempuran antara pasukan yang bertikai telah berkecamuk selama berbulan-bulan.
UNHCR, yang didukung oleh mitranya, juga menyediakan transportasi buat orang Somalia yang ingin pulang ke daerah tempat asal mereka.
"Hampir 7.000 orang Somalia telah kembali ke Wilayah Selatan-Tengah, sebagian bergabung di tempat permukiman buat orang yang menjadi pengungsi di negeri mereka di sana," katanya.
"Bantuan lain diperlukan untuk menjamin pemberian layanan dasar dan kehidupan serta memperkuat pendaftaran, pengabsahan dan kemampuan penerimaan di pelabuhan utama, terutama saat arus warga Somalia diperkirakan terus mengalir ke luar," tambah UNHCR.
Rencana Tanggapan Somalia bagi Krisis Yaman pimpinan PBB dilancarkan pada Juni tapi masih "sangat kekurangan dana", sebab hanya lima persen dari 64 juta dolar AS yang diperlukan telah ditawarkan oleh donor, kata badan PBB tersebut.
Ada sebanyak 236.000 pengungsi Somalia di Yaman.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015