"Festival ini merupakan upaya untuk mengembangkan daya apresiasi masyarakat atas kekayaan narasi lokal yang berdimensi universal," kata Presiden Festival Nusantara 2015 Ngurah Paramartha di Kuta, Rabu.
Ajang itu, menurut dia, merupakan forum pertemuan para penulis, pekerja kreatif serta aktivis budaya dan sejarah.
"Forum ini dilakukan dalam kerangka dialog lintas batas dan pemahaman interkultural dengan memanfaatkan segala khazanah yang ada sesuai dengan kebutuhan aktualnya," kata dia.
Festival itu, ia mengatakan, juga merupakan wadah pertemuan kelompok dan komunitas membuka dialog budaya dengan publik.
Dialog, ia melanjutkan, diharapkan membangun pemahaman di antara individu maupun komunitas budaya guna memaknai kembali warisan kearifan tradisi Nusantara sekaligus membangkitkan kesadaran historis.
Penyelenggara merancang festival berkelanjutan setiap tahun dengan fase pertama mencakup kurun waktu tujuh tahun dan tahun ini merupakan tahun pertama.
Festival akan diikuti oleh berbagai unsur dari pemerintah, tokoh masyarakat, perwakilan desa adat dan kepala desa, komunitas seni, lembaga swadaya masyarakat, perupa, budayawan, akademisi, pelajar, dan guru.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015