Kazan, Rusia (ANTARA News) - Katie Ledecky dari Amerika Serikat kembali mencatat sejarah renang pada kejuaraan dunia renang, Rabu waktu setempat, saat tiga kali memecahkan rekor dunia, sedangkan Australia memenangi dua emas pada gaya punggung.

Ledecky menegaskan statusnya sebagai bintang kolam renang Kazan dengan memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri pada nomor 1.500m gaya bebas pada final nomor ini Selasa waktu setempat, dan kurang dari 30 menit kemudian lolos ke final gaya bebas 200m putri yang dipertandingan Rabu ini.

Dia boleh saja disebut baru lulus SMA di Maryland, tetapi Ledecky telah sembilan kali memecahkan rekor dunia dalam dua tahun terakhir ketika dia finis 2,23 detik lebih cepat dari catatan dia sebelumnya pada nomor 1.500m gaya bebas untuk menorehkan waktu 15 menit 25,48 detik.

"Hari ini adalah sungguh hari yang sulit bagi saya, saya tahu saya akan punya catatan ganda dan saya sudah bersiap untuk itu," kata dia yang Senin pada babak kualifikasi sudah memecahkan rekor dunia 1.500m gaya bebas ini. "Sungguh menyiksa, namun saya berhasil melakukannya dan rasanya sekarang amat sangat baik."

Prestasi Ledecky terjadi setelah perenang Afrika Selatan Cameron van der Burgh memecahkan rekor dunia 50m gaya dada pada babak kualifikasi pagi itu dengan 26,74 detik, namun malam harinya perenang Inggris Adam Peaty memecahkan lagi rekor baru itu dengan catatan waktu 26,42 detik.

Kedua perenang akan bersaing keras memperebutkan status terbaik pada final hari ini dalam nomor ini.

"Ini akan menjadi final yang bagus antara saya dan Cam, selalu. Saya kira kami akan memperlihatkan tontonan menarik," janji Peaty yang mengalahkan perenang Afrika Selatan itu pada final 100 meter nomor ini Senin kemarin.

Guy mengejutkan

Kejutan terbesar malam itu adalah kemenangan James Guy pada final 200m gaya bebas setelah perenang Inggris ini menaklukkan perenang Tiongkok Sun Yang.

Dia hanya terpaut 0,06 detik di depan jago jarak jauh dari Tiongkok yang terpaksa harus meraih perak itu, sedangkan pemegang rekor dunia dari Jerman Paul Biedermann merebut perunggu dengan terpaut 0,24 detik. Ryan Lochte dari AS yang sempat memimpin pada awal lomba finis keempat karena 0,69 detik lebih lambat.

"Saya tak pernah mengira saya bertarung head-to-head seperti itu melawan Ryan Lochte, dia adalah salah seorang pahlawan saya," kata Guy yang mencatat debut juara dunianya di Kazan.

Hari Minggu lalu dia memenangkan perak pada final 400m gaya bebas putra, sedangkan emas menjadi milik Sun yang mempertahankan gelar juara dunia yang direngkuhnya dua tahun lalu di Barcelona.

Sun sendiri bisa merebut emas keduanya di Kazan jika menjuarai final 800m gaya bebas hari ini.

Australia juga merebut dua emas dari Mitchell Larkin dan Emily Seebohm yang masing-masing mendominasi final gaya punggung putra dan putri, dalam hitungan menit.

Larkin (22) merebut gelar juara dunia pertamanya, sedangkan Seebohm bangkit dari cedera lututnya akibat kecelakaan Mei lalu untuk memenangi gelar juara dunia pertamanya pada nomor individual.

Larkin menyentuh dinding kolam pada 52,40 detik, disusul perenang Prancis Camille Lacourt yang memenangkan perak dengan selisih waktu 0,08 detik, sedangkan tempat ketiga milik juara Olimpiade Matt Grevers dengan selisih waktu 0,26 detik.

Seebohm, yang memenangkan emas pada nomor estafet Minggu, mencatat waktu 58,26 detik, sedangkan rekan satu timmnya Madison Wilson mendapat perak dengan selisih waktu 0,49 detik. Perenang berusia 23 tahun itu menangis saat lagu kebangsaan Australia dinyanyikan ketika dia menerima medali.

Yuliya Efimova lalu mempersembahkan emas pertama untuk Rusia, hanya lima bulan setelah dia menyelesaikan hukuman larangan 16 bulan akibat memakai steroid.

Efimova mencatat waktu satu menit 05,66 detik, meninggalkan juara Olimpiade Ruta Meilutyte dari Lithuania yang berselisih 0,70 detik untuk mendapatkan perak, sedangkan perenang Jamaika Alia Atkinson merebut perenggu dengan selisih 0,76 detik.

Perenang Hungaria Laszlo Cseh berusaha merebut medali emas pertamanya pada kejuaraan dunia dalam satu dekade terakhir setelah menjadi yang tercepat dalam kualifikasi 200m gaya kupu-kupu putra dengan mencatat waktu 1 menit 53,53 detik. Hari ini dia akan tampil pada final nomor ini.

Juara dunia sekaligus juara Olimpiade Chad le Clos dari Afrika Selatan akan menjadi lawan terberatnya dengan selisih waktu 0,97 detik.

Rekor dunia sudah tujuh kali pecah di Kazan.

Perenang Swedia Sarah Sjostrom dua kali memecahkan rekor dunia 100m gaya kupu-kupu putri sebelum merebut emas pada final Senin lalu dengan catatan waktu 55,64 detik.

"Wanita Besi" Hungaria, Katinka Hosszu, juga mencatat rekor dunia dua menit 06,12 detik ketika dia merebut emas pada final gaya ganti 200m putri, juga Senin, sebelum Van der Burgh, Peaty dan Ledecky melakukannya sehari kemudian, demikian AFP.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015