"Investor Jepang sudah semakin nyaman dengan bonds kita, itu bagus," katanya di Jakarta, Selasa.
Menkeu mengatakan, salah satu indikasinya adalah dua seri obligasi Samurai Bonds yang diterbitkan tanpa jaminan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) mendapatkan jumlah permintaan yang tinggi.
"Yang membuat kita suprise dalam artian positif, kita tadinya mau penerbitan 20 persen tanpa guaranteed tapi ternyata demand-nya sampai 45 persen. Investor sudah percaya dengan bonds tanpa harus dijamin oleh JBIC," ujar dia.
Pemerintah Indonesia telah menerbitkan tiga seri Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen Jepang (Samurai Bonds) yaitu RIJPY0818, RIJPY0820 dan RIJPY0825 sebesar 100 miliar yen pada Senin.
Samurai Bonds ini diterbitkan dengan format private placement (shibosai) pada 13 Agustus 2015 dengan target Japanese Qualified Institutional Investors atau investor asal Jepang yang memiliki kepercayaan kepada pasar obligasi Indonesia.
Untuk seri RIJPY0818 dan RIJPY0820 merupakan penerbitan pertama kali tanpa Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Guaranteed dengan diversifikasi investor yang luas di pasar surat utang Jepang.
Nominal penerbitan seri RIJPY0818 adalah 22,5 miliar yen dengan tenor tiga tahun, tingkat kupon 1,08 persen serta tanggal jatuh tempo 13 Agustus 2018. Sedangkan seri RIJPY0820 bernilai nominal 22,5 miliar yen dengan tenor lima tahun, tingkat kupon 1,38 persen serta tanggal jatuh tempo 13 Agustus 2020.
Sementara seri RIJPY0825 diterbitkan melalui skema program Guarantee and Acquisition Toward Tokyo Market Enhancement (GATE) dari JBIC yang sebelumnya telah dimulai sejak awal penerbitan Samurai Bonds pada April 2010.
Nominal penerbitan Samurai Bonds seri RIJPY0825 adalah sebesar 55 miliar yen dengan tenor selama sepuluh tahun, tingkat kupon 0,91 persen, serta tanggal jatuh tempo pada 13 Agustus 2025.
Penerbitan Samurai Bonds memperoleh respon investor Jepang yang cukup besar dengan porsi permintaan terbesar umumnya berasal dari sektor perbankan pusat dan daerah, asuransi jiwa dan asuransi non jiwa.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015