Makassar (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan industri galangan kapal Indonesia akan memasuki era terbaiknya karena pemerintah menargetkan Indonesia akan menjadi poros maritim dunia dengan cara optimalisasi transportasi laut.
“Ini membuka optimisme kami, terutama rekan-rekan pengusaha galangan dan pekerjanya. Ini juga menegaskan bahwa saat ini merupakan era terbaik bagi industri perkapalan," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
"Artinya pemerintah bukan hanya berwacana memberikan keberpihakan, tapi lebih dari itu, Presiden berani mengambil langkah konkret mewajibkan pembelian kapal dari domestik,” imbuh Saleh Husin.
Menperin berada di Sulawesi Selatan mengunjungi sejumlah pusat industri dan salah satunya galangan kapal milik PT Industri Kapal Indonesia (IKI) yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN).
Saleh Husin berpendapat perkapalan berperan penting dalam konektivitas antar wilayah Indonesia sehingga industri ini harus mampu menopang pengembangan armada kapal nasional baik melalui pembangunan kapal baru maupun jasa reparasi.
PT Industri Kapal Indonesia yang berdiri sejak 1977 sudah membuat kapal, reparasi kapal, alat apung dan produk jasa lain dalam rangka diversifikasi usaha.
Perusahaan ini memiliki dua unit produksi yaitu unit galangan Makassar dan Bitung, Sulawesi Utara. Beberapa kapal besar yang telah dibangun ialah KM Makassar yang merupakan kapal full container 4.180 DWT, Kapal Patroli KRI Andai TNI AL, Ferry Ro-Ro (600 GT), Kapal Perintis yang melayani angkutan barang dan penumpang (750 DWT).
“Lokasi dua unit galangan IKI juga strategis. Yang Makassar sebagai poros lalu lintas komoditas, logistik dan penumpang Indonesia barat-timur dan Bitung yang menghadap langsung samudera Pasifik,” ujar Menperin sembari menegaskan mendorong perusahaan ini lebih produktif.
Saleh Husin juga hadir dalam pencanangan Gerakan Peningkatan Ekspor Tiga Kali Lipat dan Sulawesi Selatan ber-SNI di Pelabuhan Peti Kemas Soekarno-Hatta, Makassar.
Presiden RI Joko Widodo yang memimpin pencanangan gerakan ini secara langsung, kemudian melepas pengiriman 27 komoditas Sulawesi Selatan ke 24 negara dengan nilai ekspor mencapai Rp 1,21 trilliun.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015