Rupiah masih masih berada di jalur penguatan."
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat 20 poin menjadi Rp13.510 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.530 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, di Jakarta, Senin mengatakan bahwa laju inflasi pada Juli 2015 dinlai masih positif oleh pelaku pasar uang sehingga menjaga mata uang rupiah untuk berada di area positif.
"Rupiah masih masih berada di jalur penguatan. Inflasi Juli yang sebesar 0,93 persen itu disumbang oleh pengeluaran konsumsi masyarakat. Konsumsi masyarakat yang masih tumbuh memberikan harapan ekonomi nasional meningkat," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi Juli 2015 mencapai 0,93 persen atau sama dengan tingkat inflasi pada Juli 2014, maka inflasi tahun kalender Januari-Juli mencapai 1,9 persen dan inflasi secara tahunan tahun demi tahun (year of year/yoy) menjadi 7,26 persen.
Rully mengharapkan bahwa konsumsi masyarakat terus terjaga sehingga ekonomi nasional pada kuartal ketiga pada 2015 ini menjadi lebih baik dibandingkan pencapaian kuartal pertama dan kedua yang cenderung melambat.
Apalagi, ia menyatakan bahwa realisasi penyerapan anggaran belanja modal pemerintah pada semester kedua lebih baik dibandingkan periode sebelumnya yang masih minim. Penyerapan belanja untuk infrastruktur akan menggerakan ekonomi lebih baik.
"Masih adanya harapan ke depan yang lebih baik akan menjaga rupiah untuk tidak tertekan lebih dalam," katanya.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) pada Senin (3/8) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.492 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.481 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015