"Pemerintah sejak 2010 telah mengembangkan industri pengolahan kakao dan cokelat melalui berbagai kebijakan sehingga industri itu tumbuh dengan baik dari awalnya 15 perusahaan naik menjadi 19 perusahaan pada 2015," kata Saleh Husin dalam kunjungan kerja ke pabrik pengolahan kakao PT Mars Symbioscience Indonesia di Makassar, Senin.
Saleh Husin menjelaskan kapasitas industri pengolahan pun naik dari 345 ribu ton menjadi 765 ribu ton per tahun dengan kenaikan investasi mencapai 350 juta dolar AS.
"Dengan peningkatan di sektor industri kakao maka industri hilir cokelat pun bertumbuh dengan produk yang memiliki rasa bervariasi misalnya seperti Cokelat Ndalem dan Chocodot," kata Saleh Husin.
Untuk itu, Saleh Husin mengatakan pemerintah konsisten mendorong pengembangan industri kakao dan cokelat melalui program Gerakan Nasional Kakao (Gemas Kakao) dengan target produksi dua ton kakau per hektare.
"Diharapkan mampu mencapai dua ton per hektare karena saat ini prokuktivitas kakau hanya 0,5 ton per hektare. Pemerintah akan berpromosi lewat kegiatan hari kakao Indonesia pada 16 September di Yogyakarta," imbuh Saleh Husin.
Saleh Husin mengatakan pemerintah akan memberikan kemudahan berinvestasi dengan adanya infrastruktur, pelayanan satu pintu, fasilitas fiskal dan bebas bea masuk impor mesin pengolahan kakao.
Pada kunjungan itu Menteri Saleh Husin pun mencicipi beberapa produk olahan cokelat dalam bentuk makanan ringan dan minuman.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015