Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus tetap bersemangat untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-70 meskipun di tengah krisis berkepanjangan di Suriah.
Hal itu disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Senin.
KBRI Damaskus memperingati HUT RI ke-70 dengan mengadakan Pekan Olah Raga yang dibuka dengan pertandingan futsal persahabatan antara Perhimpunan Pelajar Indonesia melawan staf KBRI Damaskus di Uptown Center, Damascus Countryside pada 24 Juli.
"Berolah raga tidak hanya agar sehat, tetapi juga melatih sportivitas. Kalah menang tidak jadi soal. Yang penting memeriahkan peringatan hari kemerdekaan kita," kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kepala Perwakilan RI untuk Republik Arab Suriah Didi Wahyudi saat membuka perhelatan Pekan Olah Raga.
Menurut Ketua Pekan Olah Raga KBRI Damaskus Rudy Syafruddin, serangkaian lomba telah dipersiapkan untuk memeriahkan peringatan HUT RI ke-70, seperti futsal, bulutangkis, tenis meja, dan renang.
"Untuk futsal diadakan di Uptwon Center, tenis meja di KBRI, dan renang di Wisma Duta," ungkap Rudy.
Diplomat fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Damaskus, AM. Sidqi, mengatakan bahwa peringatan HUT RI pada tahun ini cenderung lebih tenang dan aman dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun lalu, semua kegiatan peringatan HUT RI dikonsentrasikan di Wisma Duta karena alasan keamanan. Sementara tahun ini, kondisi lebih aman dan tenang. Kita berani mengadakan perlombaan di Kota Damaskus," ujar dia.
Suriah mengalami krisis dan perang berkepanjangan selama lima tahun terakhir. Para "foreign fighters" dari sekitar 80 negara berdatangan ke Suriah untuk bergabung ke dalam kelompok-kelompok bersenjata, seperti ISIS, Free Syrian Army, Jabhat al-Nusra, dan sebagainya.
Terkait kondisi keamanan yang tidak kondusif di Suriah, Pemerintah Indonesia telah merepatriasi lebih dari 7.000 warga negara Indonesia (WNI) di Suriah kembali ke Tanah Air.
Sejauh ini KBRI di Damaskus masih beroperasi untuk memberikan pendampingan bagi buruh migran Indonesia yang masih menunggu pemenuhan hak-haknya, dan juga untuk melakukan pemulangan bagi WNI yang masih tersisa di Suriah dan ingin kembali ke Indonesia.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015