"Kegiatan ICAIA selama dua hari di sini berkaitan dengan strategi pengembangan agro industri, inovatif dan entrepreneurship agroindustry (kewirausahaan agroindustri) serta Life Cycle Analizys (LCA) agroindustry dan agroindustrial informatic di Indonesia khususnya Bogor," kata Ketua Panitia Nastiti Siswi Indrasti di Baranangsiang, Senin.
Ia mengatakan kegiatan yang sudah digelar tiga kali ini merupakan kegiatan yang mempertemukan akademisi, praktisi dan pengambil kebijakan dalam membahas penguatan agro industri untuk keperluan makanan, energi dan kesehatan.
"Dalam ICAIA juga membahas isu terkait ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan dalam waktu, jumlah dan kuantitas yang cukup agar bisa diolah secara industri," katanya.
Kemudian, kata dia, efisiensi proses bisa tercapai jika bisa dikerjakan secara efisien, sehingga lebih ke teknologi. Tetapi lebih penting, kebijakan pemerintah dalam mendukung agro industri nasional semakin maju dan berkembang.
"Memang masalahnya di bahan baku maka tugas pemerintah bisa mendorong agro industri lokal semakin berkembang," katanya.
Sedangkan untuk bahan impor pasti jadi pesaing terkuat di zaman sekarang. Makanya, kata dia, pengembangan industri di dalam negeri harus diupayakan bisa mensubtitusi produk-produk impor.
"Kita berharap dalam waktu dekat bisa swasembada bahan baku sendiri tanpa perlu impor," katanya.
Ia mengatakan agro industri adalah suatu industri yang mentransformasikan hasil pertanian dalam arti luas menjadi produk industri untuk meningkatkan nilai tambah dengan sisten terintegrasi yang melibatkan sumber daya hasil pertanian, manusia, ilmu, teknologi, uang dan informasi.
Pewarta: Ahmadi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015