Banyak yang meliburkan karyawanya lebih dari dua pekan, itu karena stok barang menumpuk...

Bandung (ANTARA News) - Akibat stok menumpuk sebagai dampak penurunan daya beli masyarakat, sejumlah pabrik di Jawa Barat memperpanjang libur kayawannya pascalebaran dan baru mulai beroperasi kembali pada Senin ini.

"Banyak yang meliburkan karyawanya lebih dari dua pekan, itu karena stok barang menumpuk akibat melemahnya daya beli masyarakat dan menurunnya permintaan ekspor," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Deddy Widjaya di Bandung, Senin.

Menurut dia, sebagian besar pabrik di Jabar meliburkan karyawannya sejak Selasa (14/7) untuk libur Lebaran. Namun pada saat para karyawan lainnya masuk pada 25 Juli, ratusan pabrik memperpanjang waktu libur .

Sebagian besar pabrik yang memperpanjang masa libur karyawannya adalah pabrik tesktil, garmen dan sepatu. Hal itu menurut Deddy untuk meminimalisasi kerugian perusahaan akibat biaya operasional.

Berdasarkan data yang ada, sebanyak 200-an pabrik memperpanjang liburannya dengan jumlah karyawannya sekitar 8.000-an orang.

"Stok masih banyak yang belum terserap, bila dipaksakan berproduksi bisa menambah kerugian. Kebetulan para pekerja juga memiliki kesepatan untuk libur," kata Deddy.

Ia menyebutkan libur panjang para pekerja itu bukan pertama kali terjadi, namun tiap tahun selalu ada pabrik yang memperpanjang masa libur.

"Tapi tahun ini mungkin paling banyak, namun yang jelas mulai pekan ini aktivitas produksi di Jabar kembali normal, semua pabrik dipastikan kembali beroperasi," katanya.

Dedy mengaku, perkembangan yang terjadi pada tahun ini sangat menyulitkan para pelaku usaha dan industri Jabar. Dia menyatakan, hampir 80 persen perusahaan dan industri di tatar Parahyangan terkena dampak.

"Yang sangat terpuruk adalah industri tekstil, garmen, dan sepatu," katanya menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015