Malang, Jatim (ANTARA News) - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menargetkan wilayah itu bebas dari jalan rusak pada tahun 2018.
Untuk mencapai target itu, pemkot mengalokasikan anggaran untuk program pembangunan dan perbaikan jalan rusak selama 2015 sebesar Rp38 miliar, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang Dr. Jarot Edy Sulistyo, di Malang, Senin.
Anggaran yang diplot untuk perbaikan jalan rusak, termasuk jalan-jalan di perkampungan, kata Jarot, relatif cukup besar, bahkan pada tahun ini ditargetkan ada 25 titik yang harus dituntaskan.
"Besarnya dana untuk perbaikan jalan perkampungan hingga mencapai Rp38 miliar itu berasal dari berbagai sumber, termasuk anggaran pengalihan dari proyek-proyek yang gagal dilaksanakan, seperti pembangunan lanjutan Jembatan Kedungkandang dan drainase jacking," ujarnya.
Anggaran pembangunan dan perbaikan jalan rusak sebesar Rp38 miliar tersebut berasal dari APBD induk (sebelum perubahan) sebesar Rp8 miliar, dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp15 miliar, dan tambahan pada APBD Perubahan atau Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2015 sebesar Rp15 miliar.
Ia mengatakan bahwa tambahan anggaran sebesar Rp15 miliar dari APBD Perubahan (PAK) itu untuk menuntaskan perbaikan jalan kampung di 25 titik. Sebelumnya, juga sudah ada anggaran untuk perbaikan di sejumlah titik. Namun, Jarot mengaku tidak hafal.
Jarot menyatakan optimistis perbaikan jalan perkampungan di 25 titik selama 2015 akan terealisasi karena anggaran pembangunan jalan lebih cepat terserap dan pengerjaannya juga bisa cepat.
"Meski pada tahun ini anggaran perbaikan jalan sebesar Rp38 miliar itu terserap seluruhnya dan 25 titik lokasi juga tuntas, pembangunan dan perbaikan jalan rusak, termasuk di perkampungan tetap akan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya karena program Wali Kota Malang, pada tahun 2018 kota ini harus bebas jalan rusak," katanya.
Menurut Jarot, meski sudah dianggarkan relatif cukup besar dan sejumlah titik diperbaiki, jalan rusak di Kota Malang masih relatif cukup banyak, bahkan banyak warga yang memprotes keberadaan jalan yang rusak itu dengan menanam pohon pisang di tengah jalan.
"Dalam waktu dekat ini, jalan-jalan rusak yang diprotes warga itu segera kami perbaiki. Perbaikan jalan tersebut diambilkan dari DAK dan saat ini masih dalam proses lelang," ucapnya.
Belum lama ini, warga di kawasan Jalan Ikan Tombro dan di Kelurahan Buring, Kedungkandang memprotes Pemkot Malang karena jalan rusak di wilayahnya tidak segera diperbaiki dengan menanam pohon pisang di tengah jalan sehingga menganggu pengguna jalan.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015