Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) ke depan harus mampu menjawab tantangan organisasi yang semakin kompleks, sehingga tokoh muda diharapkan ikut dalam penguatan kader, pengorganisasian lembaga dan penguatan jejaring alumni untuk menjawab kepengurusan organisasi itu ke depan.

Rustana Hasan, Ketua Pengurus Cabang PA GMNI Kota Tangerang, Banten mengemukakan hal itu di Bandung, Sabtu. Rustana menjelaskan, pelaksanaan Kongres III PA GMNI yang akan digelar di Jakarta, pada 7-9 Agustus 2015 diharapkan mampu menjawab tantangan-tantangan keorganisasian tersebut.

"Kami meyakini kepemimpinan yang berkarakter, berintegritas, dan cerdas menjadi jawabannya. Dan ini umumnya dimiliki oleh kalangan muda,” kata Rustana dalam siaran persnya.

Alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menjelaskan, sejarah RI lewat para Bapak Bangsa, seperti Soekarno, Hatta, Syahrir dkk, dalam usianya yang muda mampu menunjukkan kepemimpinan yang brilian dan membawa Indonesia menuju kemerdekaan.

"Kongres PA GMNI harus belajar dari sejarah ini. Kata kuncinya, Anak mudalah yang menjadi kunci mati hidupnya sebuah organisasi. Karena itu, kami imbau agar Kongres Alumni GMNI memberikan tempat bagi kepemimpinan muda dalam jantung organisasi," ujarnya.

Ketua Pengurus Cabang PA GMNI Bogor, Yustinus Timor, menambahkan, Sekretaris Jenderal adalah jantung yang menjalankan mati hidupnya sebuah organisasi.

Oleh karena itu, jika PA GMNI ingin bermanfaat bagi rakyat serta bangsa sudah waktunya menempatkan anak muda sebagai Sekretaris Jenderal PA GMNI. "Untuk Ketua PA GMNI tak masalah tokoh yang lebih senior, tapi untuk Sekjen ya harus anak muda, kalau mau maju. Lihat saja berbagai organisasi besar di dunia, hanya bisa maju jika digerakkan orang-orang muda," kata alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.

Timor menambahkan, momentum Kongres III PA GMNI yang rencananya akan dibuka oleh Presiden Jokowi menjadi tonggak sejarah bagi penyatuan gerak langkah alumni GMNI untuk berkontribusi bagi bangsa. "Kami imbau bagi semua kader korps pejuang pemikir-pemikir pejuang baik yang di partai, kampus, profesional, pengusaha, birokrat untuk bergabung membesarkan PA GMNI," katanya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015