Menurut Shannedy, panas yang terjadi bukan dikarenakan chipset, melainkan terkait spesifikasi OEM (Original Equipment Manufacturer) dalam merakit sebuah handset.
"Dari sisi 810 semua support tapi bagaimana menciptakan keseimbangan suatu produk itu yang lebih penting," kata dia ditemui usai peluncuran OnePlus 2, di Jakarta, Jumat.
"Para OEM mereka harus mempertimbangakan keseimbangan dari semua komponen," sambung dia.
Shannedy menjelaskan bahwa chipset 810 sendiri telah mendukung teknologi 64 bit dan jubilee Quadcore yang mampu mendukung fitur perekaman video 4K, game 3D dan kamera HD.
"Di dalam prosesor yang kecil itu ada GPU, modem, yang ditanam di dalamnya yang dinamai SoC, yang harus dikaitkan dengan kamera, screen maupun fungsi-fungsi lain di dalam handset," ujar dia.
Hingga saat ini, Shannedy mengatakan terdapat 60 EOM yang telah menggunakan chipset premium andalan Qualcomm tersebut.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015