"Aplikasi ini meliputi akomodasi, transportasi, katering, manasik dan daftar nama penyelenggara ibadah haji," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Abdul Jamil seusai peluncuran "Haji Pintar" di salah satu hotel di Tanah Abang, Jakarta, Jumat.
Abdul mengatakan dengan aplikasi ini, jamaah haji dapat mengetahui lokasi hotel tempat menginap, jalur bus shalawat serta menu makanan selama manasik haji.
Terdapat juga fitur yang menyajikan berbagai doa manasik haji dalam aplikasi tersebut.
"Haji Pintar", kata Abdul, dapat diunduh oleh masyarakat yang membutuhkan lewat Google Play Store atau melalui laman resmi Kementerian Agama kemenag.go.id.
Abdul berharap agar jamaah dapat memaksimalkan manfaat dari aplikasi ini. Kendati demikian, Kemenag tetap terbuka untuk membantu jamaah haji selain lewat aplikasi Android dan laman Kemenag ini. Dengan kata lain, tidak ada penurunan kualitas pelayanan haji secara langsung dari pemerintah.
Aplikasi tersebut merupakan bagian dari digitialisasi pelayanan haji.
Sebelumnya, pemerintah telah menerapkan kebijakan "e-hajj" yang seiring dengan program dari Arab Saudi.
Lewat "e-hajj", transparansi data haji berbasis teknologi informasi dapat terlaksana dan bisa diakses oleh seluruh jamaah haji.
Program haji elektronik ini telah diterapkan Indonesia di tahun ini sebagai proyek percontohan.
Indonesia ini dianggap Saudi mampu dan baik dalam mengurus jamaah haji.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015