Direktur Utama dan Chief Executive Officer INDF Anthoni Salim dalam siaran pers di Jakarrta, Jumat, mengatakan bahwa penurunan itu seiring dengan marjin laba bersih yang turun menjadi 5,3 persen dari 7,4 persen terutama disebabkan oleh rugi selisih kurs yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya nilai tukar rupiah.
"Core profit yang mencerminkan kinerja operasional turun 8,2 persen menjadi Rp2,08 triliun dari Rp2,27 triliun," paparnya.
Sementara itu tercatat penjualan bersih perseroan naik 3,7 persen menjadi Rp32,63 triliun pada semester pertama 2015 dari Rp31,48 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Ia memaparkan bahwa kelompok usaha strategis (Grup) produk konsumen bermerek (CBP) memberikan kontribusi penjualan bersih konsolidasi sekitar 50 persen, Bogasari (24 persen), Agribisnis (18 persen, dan Distribusi (delapan persen).
"Model bisnis kami yang tangguh telah memberikan pondasi yang kokoh di tengah perkembangan kondisi makro yang kurang menggembirakan. Kami akan terus menjalankan strategi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan serta menghadapi tantangan ke depannya," kata Anthoni Salim.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015