Ngawi (ANTARA News) - Satu unit Bus Sugeng Rahayu jurusan Surabaya-Semarang, Kamis (30/7) malam terguling di Jalan Raya Ngawi-Solo Km 6, Desa Watualang, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, hingga membuat puluhan penumpangnya terluka.
Kepala Satuan Lalu Lintas, Polres Ngawi, AKP Anwar Sudjito, Jumat, mengatakan, Bus Sugeng Rahayu bernomor polisi W-7109-UZ tersebut, terguling setelah membanting setir ke kanan untuk menghindari sepeda motor yang membelok secara mendadak di depannya.
"Di lokasi kejadian ada sepeda motor yang membelok secara mendadak tanpa memberikan tanda lampu sein. Pada saat bersamaan, Bus Sugeng Rahayu dengan kecepatan tinggi muncul dari belakang. Karena jarak yang sudah dekat, sopir bus lalu membanting setir ke kanan untuk menghindari motor hingga akhirnya terguling," ujar AKP Anwar.
Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak 30 penumpang bus mengalami luka-luka, baik luka ringan maupun berat. Para penumpang tersebut dievakuasi untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
Terdapat empat penumpang yang mengalami luka parah, yakni menderita patah tulang di sejumlah anggota tubuhnya. Para korban tersebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam At Tin yang berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi kecelakaan.
"Sedangkan sopir bus yang bernama Wiji Sutrisno, warga Mejayan, Kabupaten Madiun, sudah kami amankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata dia.
Sopir Bus Sugeng Rahayu, Wiji Sutrisno, membenarkan bahwa kecelakaan itu terjadi akibat ia menghindari sepeda motor Honda Vario bernomor polisi AE-4323-KL yang dikendarai oleh Murdiyanto.
"Saya dari arah timur (Surabaya) dengan kecepatan cukup kencang karena jalan lurus. Di lokasi kejadian, tiba-tiba ada sepeda motor yang membelok mendadak. Saya kaget dan langsung banting setir ke kanan," kata Sutrisno.
Kecelakaan tersebut hingga kini masih diselidiki oleh petugas Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi. Sementara itu, jalur Ngawi-Solo sempat mengalami kemacetan panjang karena badan bus yang terguling melintang di separuh badan jalan.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/Louis Rika
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015