"Dalam penyaluran ini kami juga berkerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dengan menyalurkan air bersih di dua lokasi yakni di Kecamatan Palabuhanratu dan Bantargadung," kata Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana kepada Antara di Sukabumi, Kamis.
Bantuan air bersih tersebut langsung disambut oleh puluhan hingga ratusan warga di dua kecamatan itu. Masyarakat berbondong-bondong membawa jeriken, ember dan lain-lain mendatangi tempat truk tanki air bersih yang tengah menyalurkan air.
"Kesulitan mendapatkan air bersih ini informasinya sudah beberapa pekan dirasakan oleh masyarakat di dua kecamatan itu," katanya.
Menurutnya, dampak bencana kekeringan ini sudah mulai meluas ke berbagai kecamatan di Kabupaten Sukabumi, rencananya aksi sosial ini akan terus dilakukan oleh pihaknya agar masyarakat tetap bisa mendapatkan air bersih.
Namun demikian, air bersih yang disalurkan diharapkan tidak dihambur-hambur tetapi digunakan untuk kepentingan yang utama.
Pihaknya juga mengimbau kepada daerah-daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk segera melapor kepada PMI maupun BPBD Kabupaten Sukabumi untuk bisa segera ditindak lanjuti yang salah satunya seperti menyalurkan air dengan truk tanki.
Namun, jika di daerah permukiman warga ada sumber air yang bisa dimanfaatkan, maka bantuan yang diberikan seperti dengan cara membangu sarana penampungan air bersih.
"Tidak hanya air bersih, kami juga menyiapkan obat-obatan dan vitamin karena pada musim kemarau ini dampak lainnya yang menyerang warga seperti penyebaran penyakit ISPA dan diare," tambahnya.
Sementara itu , Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan dengan adanya penetapan status siaga darurat bencana kekeringan ini langsung direspon oleh pihaknya dengan cara menyalurkan air bersih.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan berbagai instansi perihal penanggulangan dampak kekeringan.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015