Jakarta (ANTARA News) - Konselor menyusui dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menyarankan para perempuan tak perlu melakukan perawatan khusus pada payudaranya saat hamil.


"Perawatan payudara saat hamil tidak perlu dilakukan, karena bisa menstimulasi kontraksi. Kecuali, kalau sudah memasuki masa hari perkiraan lahir (HPL) namun belum juga melahirkan," ujar Farahdibha Tenrilemba kepada ANTARA News, di Jakarta, Kamis.


Menurut dia, sekalipun ibu ingin membersihkan payudaranya, tidak perlu hingga menggosok-gosok bagian puting untuk mengeluarkan benda berwarna putih yang kerap dianggap sebagai kotoran.


"Ketika membersihkan payudara pun tidak diperlukan treatment khusus, terutama pada puting. Di bagian puting itu, ada lubang-lubang yang ketika hamil justru tertutup sementara, agar kuman-kuman tidak masuk," tegasnya.


Dibha mengungkapkan, barulah setelah memasuki masa menyusui ibu bisa rutin melakukan pemijatan pada payudaranya untuk memperlancar produksi ASI. Mulai dari pangkal payudara hingga ke puting.


"Ketika masa menyusui tiba, barulah rajin-rajinlah memijat payudara, dari pangkal ke ujung (puting). Pijat-pijat halus. Tetapi jangan sampai sakit, kalau sakit berarti ada masalah," ungkap dia yang juga menjabat sebagai sekertaris jenderal AIMI itu.


Agar ibu dapat menyusui bayinya secara ekslusif setidaknya ada beberapa hal yang perlu dilakukan, seperti percaya diri dapat menyusui, mencari informasi mengenai manfaat ASI dan manfaat inisiasi menyusui dini (IMD) beserta tata caranya.


Kemudian, mencari tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang mendukung penggunaan ASI, melakukan IMD segera setelah bayi lahir selama paling tidak satu jam.


Di samping itu, tidak memberikan cairan prelaktat, dot atau empeng pada bayi serta perlu juga mencari kelompok pendukung ASI di lingkungan sekitar.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015