Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis mengatakan, penyelenggaraan angkutan Lebaran seperti angkutan sungai, danau, laut dan kereta api tahun 2015 sudah berjalan baik.
“Namun untuk angkutan lebaran sektor udara perlu ditingkatkan, terutama soal pelayanan. Sedangkan untuk angkutan darat masih memerlukan peningkatan dan penyempurnaan dan perhatian di beberapa poin penting seperti perlengkapan jalan dan alur keluar dari sejumlah outlet,” kata Fary di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Trend kecelakaan di sektor angkutan darat, tambahnya, yang terus meningkat dari tahun ke tahun sudah seharusnya ditangani secara serius oleh pihak terkait, baik melalui sosialisasi peningkatan disiplin berkendara, pemeriksaan secara rutin dan berkelanjutan maupun mempublikasikan ancaman sanksi keras bagi setiap pelaku.
“Penyebab rata-rata terjadinya kecelakaan adalah kesiapan pengemudi, tidak patuh pada peraturan lalu lintas, infrastruktur jalan yang belum baik, kurangnya perlegkapan jalan seperti marka jalan, rambu lalu lintas serta tidak adanya kajian terhadap kecepatan kendaraan,” kata politisi Partai Gerindra itu.
Oleh karenanya, kedepan perlu perbaikan dalam menghadapi angkutan lebaran tahun depan. “Penanganan arus balik, pengaturan gardu tol, pengalihan arus lalu lintas keluar dari jalan tol ke gerbang tol, pengkondisian saat parkir perlu diatur,” katanya.
Juga, kata dia, perlu penyempurnaan sarana prasarana berupa penambahan perlengkapan jalan, termasuk penambahan rest area dan pita kejut di sejumlah titik pada ruas jalan yang panjang.
“Perlu penetapan sumber data yang sama dari satu sumber data base resmi pemerintah untuk jumlah prediksi pemudik, angka kendaraan dan angka jumlah kasus dan jumlah korban kecelakaan,” kata Fary.
Dari data yang diterima Komisi V DPR RI, tingkat kecelakaan pada H-7 hingga H+7 tahun 2015 menurun dibanding tahun 2014, sebesar 21,9 persen.
Untuk tahun 2015, terjadi kecelakaan lalu lintas sebanyak 3.049 dengan korban meninggal dunia sebanyak 657 orang, luka berat sebanyak 1.068 orang dan luka ringan sebanyak 3.922 orang. Untuk tahun 2014, tingkat kecelakaan lalu lintas sebanyak 3.888 dengan korban meninggal dunia sebanyak 714 orang, luka berat 1.939 orang dan luka ringan sebanyak 4.532 orang.
“Akumulasi prosentasi perbandingan tahun 2015 dan 2014 untuk kecelakaan lalu lintas -21,9 persen, meninggal dunia -7,9 persen, luka berat -45 persen dan luka ringan -13,5 persen,” kata anggota DPR RI dari Nusa Tenggara Timur itu.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015