Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Kamis sore bergerak melemah sebesar 11 poin menjadi 13.453 per dolar AS setelah pada hari sebelumnya ditutup paa 13.442 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa dolar AS kembali menguat terhadap mayoritas mata uang dunia karena optimisme bank sentral AS (the Fed) terhadap perbaikan ekonomi negara itu.
"Itu mengindikasikan bahwa bank sentral akan bersiap untuk menaikan suku bunga dalam waktu dekat, paling cepat di bulan September tahun ini," katanya.
Ia memaparkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal kedua 2015 diperkirakan tumbuh 2,6 persen. Perkiraan itu lebih bagus dari hasil yang dicapai kuartal pertama yang memperlihatkan penurunan 0,2 persen karena cuaca yang buruk.
"Laporan PDB AS yang membaik mungkin akan meningkatkan daya tarik terhadap dolar AS, dengan demikian mata uang Amerika Serikat bisa lebih menguat lagi. Namun sebaliknya, pelemahan PDB AS mungkin akan menurunkan outlook optimistis the Fed dan dapat memicu penurunan jangka pendek untuk dolar AS," katanya.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar AS sedikit tertahan oleh hasil positif lelang Sukuk.
Pemerintah berhasil menghimpun dana Rp2,93 triliun dari hasil lelang empat seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (28/7) kemarin. Hasil lelang itu akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015.
Pada 4 Agustus 2015 nanti, pemerintah juga akan melelang empat seri obligasi negara atau Surat Utang Negara (SUN) dengan jumlah indikatif Rp10 triliun, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN.
"Diharapkan, hasil lelang SUN itu diserap pasar sehingga dapat membantu menjaga mata uang rupiah,"katanya.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 13.468 per dolar AS, melemah dari posisi sehari sebelumnya 13.444 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015