Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengingatkan tentang pentingnya pembenahan kelola digital ekonomi pada sistem-sistem pendataan dan pelayanan.
"Teknologi masih berupa barang mewah di Indonesia, namun itu harus kita kejar agar tidak tertinggal," kata Bambang Brodjonegoro ketika memberi sambutan pada peluncuran "Digital Day 2015" di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa apabila perlengkapan serta pelayanan ekonomi Indonesia sudah menggunakan teknologi, maka efisien dan efektivitas kinerja dapat dicapai.
"Baik langsung atau tidak langsung, digital ekonomi bisa membantu perekonomian suatu negara menjadi lebih baik," katanya.
Ia mengatakan pada tahun 2010 menurut penelitian, Indonesia masih berada di rangking 65 dari 70 negara dalam kategori digital ekonomi. Singapura bahkan sudah memasuki sepuluh besar untuk menjadi terbaik mewakili ASEAN.
"Keberhasilan suatu negara, bisa dilihat dari bagaimana negara tersebut bisa memanfaatkan teknologi untuk memberi kemudahan kinerja," tuturnya.
"Digital Day 2015" sebagai salah satu program untuk mengenalkan, meningkatkan, dan menyebar pola pikir berbasis Teknologi Informasi (TI) baik kepada pihak internal Kementerian Keuangan maupun kepada para pemangku kepentingannya.
Pameran tersebut berlangsung dari tanggal 28 Juli sampai 30 Juli 2015 bertempat di Gedung Dhanapala, Jakarta.
Partisipan Digital Day meliputi para pemangku kepentingan yang berkaitan dengan kekayaan negara seperti Kementerian/Lembaga, BUMN di bawah Kementerian Keuangan, PMO dari seluruh Eselon I Kementerian Keuangan, serta internal DJKN baik kepada Kanwil, Kepala KPKNL dan Kantor Vertikal wilayah Jabodetabek.
Pameran ini menampilkan deskripsi perjalanan reformasi kekayaan negara dan peran digitalisasi dalam mendukung reformasi tersebut. Aplikasi tersebut diantaranya SMART, Aplikasi Transformasi Kelembagaan DJKN, Early Warning System (EWS) Kinerja BUMN, Modul Kekayaan Negara dan E-Auction.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015