Untuk operasional, kedua helikopter itu bisa bekerja total 6 jam. Masing-masing tiga jam terbang lakukan bom air dan kembali ke pangkalan untuk mengisi bahan bakar
Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi 140 titik api di delapan wilayah provinsi tersebut, Kamis pagi.
"Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir penyumbang titik api terbanyak dengan total 120," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru, Kamis.
Ia merinci, titik api di Pelalawan sebanyak 40, Indragiri Hili 33, dan Indragiri Hulu 47 titik api.
Sementara itu, 20 titik api lainnya tersebar di Siak dengan sembilan titik, Bengkalis tiga, Dumai empat dan Kampar serta Kuantan Singingi masing-masing dua titik api.
Sugarin juga mengatakan berdasarkan pantauan pada Kamis pagi BMKG mendeteksi sebanyak 326 titik panas yang menyebar di tujuh provinsi dengan Riau menjadi penyumbang terbanyak dengan total 186 titik panas.
Selanjutnya Sumatera Selatan dengan 42 titik panas, Jambi 51 titik panas, Bengkulu enam titik panas, Lampung delapan titik panas, Sumatera Utara tiga titik panas dan Sumatera Barat dengan dua titik panas.
Akibat peningkatan jumlah titik panas dan titik api di Riau dan Sumatera mengakibatkan jarak pandang di Kota Pekanbaru pada Kamis pukul 07.00 WIB hanya berkisar 800 meter dan dipastikan kondisi udara dalam keadaan tidak sehat.
"Berdasarkan info Alat Pemantau PM10, ISPU Stamet Pekanbaru dalam kategori tidak sehat," jelasnya.
Sebelumnya Satuan Tugas Karhutla Riau mengerahkan dua jenis helikopter untuk menjatuhkan bom air (water bombing) di lokasi kebakaran hutan dan lahan.
"Untuk operasional, kedua helikopter itu bisa bekerja total 6 jam. Masing-masing tiga jam terbang lakukan bom air dan kembali ke pangkalan untuk mengisi bahan bakar," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger.
Kedua helikopter masing-masing jenis Sikorsky dan MI 17 tersebut merupakan sewaan dibiayai oleh BNPB dan memiliki tugas ikut membantu proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Data terakhir Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) Riau tercatat hingga tanggal 26 Juli 2015 terdapat sekitar 1.246 hektare (ha) lahan terbakar pada seluruh wilayah di Provinsi Riau.
Kebakaran hutan dan lahan pada 1.246 hektare itu terbesar terjadi di empat kabupaten/kota yakni Rokan Hilir 400 ha, Pelalawan 232 ha, Bengkalis 177 ha dan Dumai dengan total luas lahan terbakar mencapai 124 ha.
Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015