Bandung (ANTARA News) - Pengamat Tata Negara dari Universitas Katolik Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, menyatakan adanya pasangan calon tunggal pada pemilihan kepala daerah 2015 merupakan potensi tumbuhnya kejenuhan masyarakat terhadap politik.
"Jika kondisi ini terus berjalan tanpa perubahan, rakyat pasti akan menjadi korbannya," kata Asep di Bandung, Rabu.
Ia mengatakan, munculnya calon tunggal akan menjadi persoalan berat yang dikhawatirkan berimbas menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan partai politik.
Menurut dia, partai politik harus memenuhi harapan masyarakat untuk memiliki pemimpin, sekaligus upaya mendewasakan demokrasi kepada masyarakat.
"Untuk itu parpol harus memunculkan banyak kader kompeten dan layak memimpin pemerintah," katanya.
Ia menambahkan, persoalan lain yang harus dilakukan partai politik dan pemerintah yaitu mampu menciptakan Pilkada yang efektif, murah dan diyakini menjadi bagian aspirasi masyarakat.
"Ini menjadi tugas berat membuat mekanisme pilkada yang murah dan efektif, dan mampu menampung aspirasi masyarakat," katanya.
Tahapan pendaftaran Pilkada serentak 2015 kota/kabupaten di Jawa Barat, sudah selesai, 28 Juli 2015.
Namun pilkada Kabupaten Tasikmalaya hanya terdapat satu pasangan bakal calon yakni dari petahana Bupati Uu Ruzhanul Ulum dan Wakilnya Ade Sugianto.
KPU Kabupaten Tasikmalaya akhirnya memperpanjang batas waktu pendaftaran calon kepala daerah hingga 3 Agustus 2015.
Jika tidak ada pendaftar pada pendaftaran tahap kedua itu, KPU sesuai aturan akan menunda Pilkada pada periode berikutnya.
Sementara itu, pasangan kepala daerah petahana itu diusung partai politik PPP, PDI-Perjuangan, Golkar, PAN, Nasdem, dan PKS.
KPU Kabupaten Tasikmalaya belum mengetahui partai politik lainnya yang akan mengusung dan mendaftarkan kadernya untuk maju ke Pilkada Tasikmalaya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015