Saat ini, masih banyak masyarakat yang belum tahu manfaat dari zakat ini"

Pangkalpinang (ANTARA News) - Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Didin Hafidhuddin menyatakan potensi zakat Indonesia mencapai Rp200 triliun lebih per tahun dan dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.

"Saat ini, realisasi pengumpulan zakat masih belum maksimal hanya sekitar 15 persen dari potensi zakat tersebut," kata Didin Hafidhuddin usai meresmikan Rumah Sehat di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan potensi zakat ini seiring banyaknya pegawai di perusahaan BUMN, swasta dan pegawai negeri sipil. Jumlah BUMN sebanyak 144 unit, PNS mencapau 4 juta jiwa dan jutaan karyawan di perusahaan swasta.

"Persentase pengumpulan zakat masih kecil, karena berbagai faktor kesadaran masyarakat yang masih kurang," katanya.

Selain itu, kata dia, faktor pemahaman, sosialisasi yang masih kurang, kepercayaan, keterbukaan dan faktor program lainnya yang masih dinilai masih kurang.

Untuk itu, kata dia, pihaknya terus melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) Baznas di daerah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berzakat.

"Saat ini, masih banyak masyarakat yang belum tahu manfaat dari zakat ini," ujarnya.

Menurut dia zakat ini akan disalurkan kepada masyarakat miskin sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga kurang mampu.

"Zakat ini tidak hanya berdampak terhadap penerima zakat, tetapi juga berdampak terhadap pemberi zakat, misalnya harta mereka akan lebih berkembang dan berkah dari Allah SWT," ujarnya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015