... potong ditusuk sate, oleskan saus kabayaki, lebih enak ditambah ketumbar, lalu dibakar kira-kira tujuh sampai 10 menit...
Jakarta (ANTARA News) - Tidak hanya dapat dinikmati di restoran, olahan unagi dalam kamus hidangan Jepang, alias ikan sidat dalam bahasa kita, Indonesia, juga dapat dihidangkan ala rumahan.
Menurut Farid Irawan, senior sous chef restauran Yoshi Izakaya, Gran Melia Hotel, unagi di Indonesia biasa dijual dalam kemasan vakum. Oleh karena itu, unagi dapat dengan mudah disajikan di rumah.
"Unagi biasanya di Indonesia itu dalam kemasan vakum, kabayaki (dengan saus) dan shirayaki (tanpa bumbu). Untuk memasak unagi, sebenarnya paling bagus dibakar," kata dia, di Jakarta, Rabu.
Untuk menghidangkan unagi bakar, chef Farid menyarankan untuk menggunakan unagi kabayaki karena telah dilengkapi dengan saus kabayaki. Benar, saat dicicip, rasanya unik alias khas... agak manis, khas kecap manis.
"Potong-potong ditusuk sate, oleskan saus kabayaki, lebih enak ditambah ketumbar, lalu dibakar kira-kira tujuh sampai 10 menit," ujar dia.
Selain dibakar, unagi dapat diolah dengan cara ditumis. Untuk hidangan tumis, menurut chef Farid, unagi shirayaki lebih cocok digunakan.
"Potong kecil shirayaki, tumis, ketika mau diangkat tambahkan butter soyu dan jeruk nipis karena jauh lebih amis ketimbang kabayaki," ujar dia.
"Digoreng juga bisa, tapi kalau digoreng seperti kita ketahui kalau gorengan pertama, kedua, ketiga oke, tapi keempat sudah kolesterol," sambung dia.
Pengolahan unagi dengan cara digoreng dikhawatirkan akan mengurangi kandungan protein unagi. Sidat memang punya kandungan protein nomor wahid untuk ikan air tawar.
"Katanya kalau orang pulang kerja lalu makan unagi badannya langsung segar, stamina meningkat. Mungkin itu mitos, karena pada umumnya setelah makan badan kita pasti fit," kata chef Farid, mirip berpromosi.
"Yang jelas kandungan protein unagi sangat bagus untuk anak kecil, untuk otak, seperti minyak ikan cod dan salmon," tambah dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015