Dengan adanya status ini akan mempercepat kinerja instansi terkait khususnya kami di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai dari antisipasi hingga penanggulangan,"

Sukabumi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, segera menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan menyusul meluasnya kekeringan di daerah ini.

"Dengan adanya status ini akan mempercepat kinerja instansi terkait khususnya kami di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai dari antisipasi hingga penanggulangan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabum, Usman Susilo di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, rencananya penetapan status siaga darurat bencana kekeringan ini pada Kamis, (30/7) dan hingga kini drafnya sudah ada tinggal menunggu persetujuan dari Bupati Sukabumi, Sukmawijaya. Penetepan status siaga darurat bencana kekeringan ini rencananya selama empat bulan.

Lamanya penetapan status ini disesuaikan dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan musim kemarau akan terjadi hingga akhir tahun ini. Sehingga sejak Oktober, status tersebut sudah mulai diberlakukan hingga batas waktu yang nantinya akan ditentukan oleh pemerintah.

"Kekeringan di Kabupaten Sukabumi sudah semakin meluas yang mayoritas daerah langganan bencana ini berada di wilayah selatan, kekeringan tersebut mulai dari kesulitan mendapatkan air bersih hingga kekeringan lahan pertanian," tambahnya.

Usman mengatakan hingga saat ini sudah ada empat kecamatan yang melaporkan bahwa ada beberapa desanya yang kekeringan khususnya sulit mendapatkan air bersih yakni Kecamatan Bantargadung, Ciracap, Gegerbitung, dan Warungkiara. Untuk masalah kesulitan air bersih pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan PDAM untuk mengirimkan air bersih ke lokasi-lokasi pemukiman warga.

Di sisi lain, selama kemarau ini potensi bencana yang rawan terjadi adalah kebakaran dan penyebaran penyakit seperti ISPA, diare dan lain-lain. Namun, tidak menutup kemungkinan di musim kemarau ini terjadi bencana lain seperti tanah longsor yang hampir sepanjang tahun bencana tersebut selalu terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi.

"Kami juga mengimbau kepada warga agar selalu menjaga sumber mata air, tidak membuang sampah ke sungai sehingga airnya tercemar serta selama musim kemarau ini warga juga tidak melakukan aktivitas yang berpotensi terjadinya kebakaran," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015