Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melanjutkan pelemahan--terkoreksi 56,52 poin-- menyusul sejumlah sentimen negatif dari eksternal terutama Tiongkok.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 56,52 poin atau 1,18 persen menjadi 4.714,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 ditutup turun 12,07 poin (1,49 persen) menjadi 796,44.
"IHSG kembali mengalami tekanan terimbas pergerakan mayoritas bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas tertekan, diperkirakan pergeraka IHSG masih akan diwarnai aksi jual hingga beberapa waktu kedepan," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, koreksi pasar saham domestik itu merespon bursa saham Tiongkok yang melemah cukup dalam menyusul perekonomian di negeri Tirai Bambu itu diprediksi akan mengalami perlambatan.
"Perekonomian Tiongkok itu dikhawatirkan turut mempengaruhi ekonomi nasional, apalagi Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia," katanya.
Ia memproyeksikan bahwa IHSG BEI akan bergerak menguji level batas bawah di 4.704 poin, sementara level batas atas terdekat berada pada level 4.854 poin.
Sepanjang hari ini transaksi membukukan frekuensi 231.392 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,19 miliar lembar saham senilai Rp3,56 triliun. Sebanyak 71 saham bergerak naik, 219 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 90 saham.
Di bursa regional, indeks Hang Seng menguat 151,98 poin (0,62 persen) ke level 24.503,94, indeks Nikkei turun 21,21 poin (0,10 persen) ke level 20.328,89, dan indeks Straits Times melemah 27,40 poin (0,83 persen) ke posisi 3.286,02.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015