"Saya akan duduk bersama dengan Organda, para pemangku kepentingan seperti para bupati walikota terkait, Gaikindo, Korlantas POLRI untuk membicarakan angkutan bus agar bisa dinikmati masyarakat," kata Jonan dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, hal itu untuk memberikan keselamatan bagi para pemudik di tahun depan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Mereka semua akan kita ajak untuk meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana angkutan bus," katanya.
Jonan pun menyayangkan fakta bahwa banyak masyarakat saat ini lebih banyak beralih kepada mobil pribadi, baik saat mudik, maupun pada hari biasa.
Padahal, tegasnya, resiko kecelakaan menggunakan kendaraan pribadi lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum.
"Angkutan jalan, khususnya pengguna bus, turun sekitar 10 persen, bukan satu keprihatinan tapi satu fakta angkutan bus mulai menurun," kata Jonan.
Oleh karena itu, katanya, meski pertumbuhan ekonomi stagnan, namun daya beli masyarakat masih mampu menggunakan angkutan umum.
Hal itu dibuktikan Jonan dari pertumbuhan masyarakat yang menggunakan pesawat saat musim liburan lebaran beberapa waktu lalu.
"Fenomena pesawat domestik tumbuh delapan persen saat angkutan lebaran buktinya, ekonomi menurun tapi daya beli luar biasa," ungkap Jonan.
Jonan menambahkan ke depannya angkutan transportasi darat akan didominasi oleh Damri.
Untuk hal itu, tambahnya, diperlukan regulasi khusus agar semua transportasi darat masih bisa beroperasi tanpa mengorbankan yang lain.
"Saya sarankan angkutan darat, Damri mewakili, ada persaingan antar moda di kemudian hari demi pelayanan kepada masyarakat," demikian Jonan.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015