Istanbul (ANTARA News) - Ledakan pada Senin malam menghambat penyaluran gas di sepanjang jalur pipa, yang menghubungkan Turki dengan Iran di provinsi Agri, Turki timur, kata Menteri Energi Turki Taner Yildiz, Selasa.
"Ledakan itu menyebabkan kebakaran, tapi kami berhasil memadamkannya dengan cepat. Penyaluran gas dilanjutkan bila pipa sudah diperbaiki," kata Taner Yildiz dalam pernyataan, seperti dikutip kantor berita pemerintah Turki, Anatolia.
Belum ada pihak mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu, tapi media Turki menuding Partai Buruh Kurdistan (PKK) sebagai pelakunya.
PKK memberontak puluhan tahun di Turki tenggara dan dianggap sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Turki dan Amerika Serikat.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu pada Senin berjanji untuk terus maju dengan operasi militer melawan PKK sampai kelompok itu berhasil dilucuti.
Kelompok separatis Turki itu telah mengklaim atau dituduh bersalah atas serangkaian serangan dalam beberapa pekan terakhir.
Sebelumnya, sejumlah pria bersenjata menembak mati seorang komandan polisi paramiliter Turki pada Senin di wilayah yang didominasi komunitas Kurdi di Turki timur. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun kecurigaan ditujukan pada PKK.
Pada Minggu, sayap militer PKK mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan dua tentara Turki dalam serangan bom mobil di provinsi Diyarbakir.
Selain itu, pada pekan lalu, dua polisi Turki ditembak mati di tempat tidur mereka di tenggara Turki, dan pembunuhan itu diklaim oleh PKK.
PKK mengatakan gencatan senjata antara Pemerintah Turki dan militan kelompok itu yang sebagian besar telah diselenggarakan sejak 2013, sementara perundingan damai sedang berlangsung, telah dibuat tidak berarti dengan adanya serangan udara Turki terhadap para pemberontak Kurdi di wilayah utara Irak, demikian laporan AFP.
(Uu.Y012)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015