Bekasi (ANTARA News) - Tim medis memastikan dua warga Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, tewas akibat keracunan alkohol yang dicampur dalam minuman jenis ginseng.
"Dokter di Rumah Sakit Anna Pekayon menyatakan suami saya keracunan alkohol yang kadarnya sangat tinggi," kata istri korban Firmansyah, Setiarti (31) di Bekasi, Senin.
Kedua korban diketahui bernama Firmansyah (37) dinyatakan tewas pada Minggu (26/7) di RS Anna Pekayon, sementara rekannya Heru (35) diketahui tewas pada Senin (27/7) di RS Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu.
Menurut Setiarti, Firmansyah sempat dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat RS Anna pada Minggu (26/7) sore karena mengeluh pandangannya gelap.
"Tidak lama kemudian suami saya merasa seluruh badannya sakit dan muntah-muntah lalu dibawa pakai motor ke RS Anna," katanya.
Menurut dia, penanganan terhadap Firmansyah sempat terkendala dana jaminan Rp600 ribu karena keluarga tidak memiliki uang.
"Suami saya cuma tukang sedot tinja. Saya sudah minta tolong temannya yang juga penjual ginseng bernama Ali tapi dia malah hilang dan tidak bisa bantu," katanya.
Menurut Setiarti, ginseng tersebut dikonsumsi korban bersama sejumlah rekannya yang lain bernama Yugo Asvento alias Bento, M Gozali alias Ucok dan Ompong pada Sabtu (25/7).
Mereka berpesta miras oplosan di sebuah tempat usaha cucian mobil "Mitra Anda" yang berlokasi di RT05/02 gerbang masuk Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan.
Tempat pesta miras oplosan itu merupakan tempat tinggal korban Firmansyah bersama istri dan tujuh anaknya.
"Mereka pesta miras dari pukul 17.00-23.00 WIB. Saya sempat dengar kalau salah satu dari mereka bilang kadar alkoholnya harus ditambah karena tidak terasa pusing," katanya.
Setiarti mengatakan, Firmansyah memang diketahui sering mengonsumsi minuman keras jenis ginseng bersama teman-temannya.
"Yang saya tahu biasanya ginsengnya seperti air teh, tapi waktu itu saya perhatikan minumannya warna hitam," katanya.
Minuman oplosan itu diketahui dibeli dari salah satu pedagang bernama Ali yang membuka kiosnya bersebelahan dengan TKP.
"Kalau ginseng yang biasa harganya Rp15 ribu seplastik, tapi kalau yang warnanya agak hitam Rp25 ribu seplastik," katanya.
Jasad Firmansyah kini telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jatikramat, sementara polisi masih memburu tersangka Ali yang melarikan diri.
Kasusnya hingga kini masih ditangani Polsek Bekasi Selatan yang sebelumnya telah menyita seluruh barang dagangan dari gerobak milik Ali pada Minggu (26/7) malam.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015