"Bukan berarti untuk menangkap pasar, karena 'domestic market' di sini paling seksi. Tapi untuk studi komparatif, mengembangkan 'mind set', memperkaya produk dan kapasitas," kata Presiden JCI Indonesia, Ida Bagus Agung Gunarthawa, di Jakarta, Senin.
Agung mengatakan, terkait posisi Indonesia dalam menghadapi MEA, perlu disikapi dengan melahirkan sebanyak mungkin pengusaha pemuda Indonesia yang memiliki akses ke luar negeri.
Menurut dia, belum banyak organisasi kepemudaan yang memiliki akses ke dunia internasional dengan manajemen yang baik dan terpercaya, seperti yang saat ini dilakukaan JCI.
Agung menambahkan, dalam upaya memperluas akses, meningkatkan kapasitas dan studi komparatif, lebih dari seratus pengusaha muda yang tergabung dalam JCI Indonesia akan dikirim untuk mengikuti Kongres Dunia JCI, di Kanazawa, Jepang, pada 3-8 November 2015.
Kongres tersebut, lanjutnya, akan diikuti oleh pengusaha yang berusia 18-40 tahun dari 127 negara, sehingga menjadi acara yang sangat strategis untuk Indonesia bisa berpartisipasi dan membuka peluang seluas mungkin.
"Kongres dunia ini juga sangat istimewa karena bertepatan dengan 100 tahun hari jadi JCI. Sekitar 20-30 ribu pengusaha muda dunia akan menghadiri acara ini," ujarnya.
Agung berharap, pemerintah mendukung dan mampu bersinergi dengaan JCI untuk semakin memperkuat industri dan dunia usaha di Indonesia, sehingga siap dalam menghadapi MEA.
Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015