"Banyak produsen skala kecil di Kota Yogyakarta. Jika mereka bisa bersatu dalam sebuah koperasi, maka akan memberikan manfaat yang lebih baik guna pengembangan usaha," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Senin.
Saat ini, sejumlah koperasi produsen yang sudah berkembang dengan baik di Kota Yogyakarta di antaranya koperasi yang menaungi perajin tahu dan tempe, koperasi perajin bakpia serta koperasi perajin batik.
Suyana mengatakan, koperasi produsen tersebut bisa menjalin kerja sama dengan pembuat bahan baku, misalnya pabrik tepung terigu sehingga anggota koperasi bisa memperoleh harga yang lebih murah.
"Atau koperasi perajin tahu dan tempe yang menyuplai bahan baku kedelai ke perajin sehingga harga tahu dan tempe yang diproduksi menjadi lebih stabil," katanya.
Di Kota Yogyakarta terdapat 554 koperasi namun hanya ada 43 koperasi produsen atau sekitar tujuh persen dari total koperasi yang beroperasi.
Sisanya adalah 21 koperasi jasa, 53 koperasi simpan pinjam, tujuh koperasi pemasaran dan 430 koperasi konsumen.
Namun, tidak semua koperasi yang tercatat berbadan hukum tersebut berada dalam kondisi yang sehat. Di Kota Yogyakarta terdapat 98 koperasi yang berstatus pasif dan sisanya aktif.
"Koperasi yang masih aktif rata-rata cukup sehat. Indikasi yang bisa dijadikan acuan adalah koperasi tersebut bisa menyelenggarakan rapat anggota tahunan (RAT)," katanya.
Tidak aktifnya sebuah koperasi, lanjut Suyana bisa disebabkan oleh banyak faktor di antaranya lembaga tempat koperasi tumbuh sudah berganti, atau tidak jalannya regenerasi pengurus.
"Berbagai upaya terus dilakukan seperti peningkatan kapasitas sumber daya pengurus dan pengawas serta anggota koperasi, di samping penguatan modal dan promosi," katanya.
Suyana menambahkan, pertumbuhan koperasi di Kota Yogyakarta tidak terlalu tinggi, hanya satu atau dua koperasi baru yang tumbuh setiap tahunnya.
"Yang banyak adalah pembukaan cabang atau perwakilan koperasi di Kota Yogyakarta. Kami ingin agar koperasi perwakilan tersebut mengurus seluruh kelengkapan syarat administrasi serta menyesuaikan jenis usaha seperti koperasi intinya. Jangan saat buka di Yogyakarta, jenis koperasinya berbeda," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015