... menerima laporan, 70-80 persen isu tak bertanggung jawab dimunculkan untuk semakin memperkeruh suasana...

Bangkalan, Jawa Timur (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti, mengingatkan masyarakat seluruh Indonesia mewaspadai dan jangan terpengaruh isu-isu di media sosial maupun pesan singkat provokatif terkait kerusuhan di Tolikara, Papua.

"Dalam situasi seperti ini, masyarakat jangan terpancing isu-isu berkembang di media sosial atau sms terkait insiden Tolikara yang sifatnya provokatif," ujarnya, di sela Musyawarah Besar ke-4 Masyarakat Madura, di Universitas Trunojoyo, Bangkalan, Pulau Madura, Sabtu.

Ia mengaku menerima laporan, 70-80 persen isu tak bertanggung jawab dimunculkan untuk semakin memperkeruh suasana sehingga diharapkan tak ada masyarakat maupun kelompok yang terpancing.

"Jangan sampai terpancing dengan hal-hal yang demikian. Di Indonesia sekarang kerukunan umat beragamanya sudah baik," katanya.

Dia menjelaskan, pemerintah sudah menangani insiden kekerasan di Tolikara, termasuk menangkap dua tersangka yang diduga menjadi pelaku kekerasan saat kejadian 17 Juli lalu.

"Rekonstruksi sudah dilakukan, penegakan hukum sedang berjalan dan hasilnya tinggal menunggu waktu," ucapnya.

"Jangan menanggapinya berlebihan dan ikut emosional, bahkan sampai main hakim sendiri. Pemerintah dan hukum sedang menanganinya," kata Haiti.

Sementara itu, terkait pemeriksaan terhadap dua tersangka, AK dan JW, dia menyatakan, penyidik Polda Papua sedang memeriksa mereka dan diharapkan segera terungkap motif yang menjadi pemicu aksi kekerasan di Tolikara.

Tidak itu saja, lanjut dia, polisi kini sedang memburu aktor intelektual yang terindikasi di balik insiden itu, namun tetap menunggu cukup bukti untuk menjerat mereka secara hukum.

"Pemeriksaan jalan terus dan apakah berkembang akan terungkap nantinya sembari proses penyidikan terhadap tersangka berjalan. Termasuk pemicu dari kejadian ini," katanya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015