PBB, New York (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa Bangsa pada Jumat (24/7) menyatakan badan dunia tersebut siap membantu Myanmar menghadapi banjir akibat hujan musiman di wilayah Sagaing di negeri itu.
Sebanyak 70.000 orang telah menjadi korban banjir di 11 kota praja, dan sembilan orang tewas serta lebih dari 12.000 rumah telah rusak kata Eri Kaneo, Wakil Juru Bicara PBB dalam taklimat harian di Markas Besar PBB, New York. Ia mengutip informasi yang diberikan oleh Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Pemerintah di Sagaing mengatakan lebih dari 40.000 orang telah sangat terpengaruh atau meninggalkan tempat tinggal akibat banjir, katanya.
"PBB telah menawarkan dukungan dan siap membantu dalam upaya tanggap di Sagaing," kata juru bicara tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua .
"PBB adalah bagian dari tim gabungan yang saat ini mengunjungi daerah yang paling parah dilanda banjir untuk menilai situasi dan kebutuhan kemanusiaan."
Hujan lebat telah mengguyur sejak Rabu pekan lalu (15/7) di wilayah dan negara bagian Ayeyawaddy, Yangon, Rakhine, Magway, Bago, Sagaing dan Kayin, merendam lahan seluas 16.200 hektare, kata beberapa laporan.
Banjir juga telah mengakibatkan keruskan pada jembatan dan jalan di tiga kota praja di wilayah Sagaing Barat-laut, Myanmar Tengah, sementara layanan kereta antara Mandalay dan Myitgyina di bagian utara telah dihentikan.
Warga lokal diungsikan guna memperkecil resiko terhadap keselamatan mereka dan kamp bantuan dibuka buat korban banjir di Daerah Shwebo dan Katha, kata laporan tersebut.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015