New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia pada Jumat (Sabtu pagi WIB) turun untuk hari ketiga karena pasokan minyak mentah yang melimpah dan penurunan tajam manufaktur Tiongkok.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 31 sen menjadi berakhir pada 48,14 dolar AS/barel di New York Mercantile Exchange atau terendah sejak akhir Maret.
Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September, patokan global, ditutup pada 54,62 dolar AS/barel di perdagangan London, turun 65 sen dari Kamis.
"Minggu ini kita melihat persediaan minyak mentah (AS) meningkat lagi," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates. "Kami terus melihat pasokan minyak mentah lebih dari cukup."
Data manufaktur Tiongkok yang secara tak terduga lemah meningkatkan kekhawatiran baru tentang pelambatan di ekonomi terbesar kedua di dunia dan konsumen energi terbesar itu.
Ukuran utama aktivitas manufaktur Tiongkok jatuh ke tingkat terendah dalam 15 bulan terakhir.
"Setiap kali kita melihat tanda-tanda pelambatan ekonomi di Tiongkok kita tahu itu akan mempengaruhi permintaan minyak," kata Lipow.
Pasokan minyak mentah AS pekan lalu bertambah 2,5 juta barel menjadi 463,89 juta barel, menurut laporan mingguan Badan Informsai Energi AS (EIA) yang dirilis Rabu. Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS, naik 813.000 barel.
Penguatan dolar AS juga membuat minyak yang dihargakan dalam dolar kurang menarik dan lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
(Uu.SYS/A/A026/C/A026)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015