Cape Canaveral (ANTARA News) - Para astronom menemukan satu planet yang diyakini sangat mirip dengan Bumi mengorbit pada satu bintang jauh serupa matahari.

Planet yang 60 persen lebih besar dari Bumi itu berada sejauh 1.400 tahun cahaya dalam konstelasi Cygnus.

Para astronom menemukan planet yang mengelilingi satu bintang dengan ukuran dan temperatur serupa dengan matahari namun lebih tua usianya itu menggunakan teleskop antariksa Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

"Dalam pikiran saya, ini yang paling dekat dibanding planet serupa Bumi lainnya," kata astronom Jon Jenkins dari Ames Research Center di Moffett Field, California.

Planet yang disebut Kepler-452b itu mengorbit bintang yang berusia sekitar enam miliar tahun, lebih tua dari matahari yang usianya 4,6 miliar tahun.

"Mengagumkan mengetahui bahwa planet ini telah menghabiskan enam miliar tahun di zona layak huni dari bintangnya," kata Jenkins seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (23/7).

"Itu cukup lama dan kesempatan bagi kehidupan untuk muncul di suatu tempat pada permukaan atau samuderanya kalau seluruh materi yang dibutuhkan dan kondisi untuk kehidupan ada di planet ini," katanya.

Posisi Kepler-452b dari bintang induknya sekira jarak Bumi dari matahari, selesai mengorbit dalam 385 hari dibanding Bumi dengan 365 hari orbit.

Dari kejauhan, suhu permukaan tampak cocok untuk air cair, satu kondisi yang diyakini penting untuk kehidupan.

Para imuwan sebelumnya sudah menemukan planet seukuran Bumi yang mengorbit di bintang-bintang yang disebut berada di "zona layak huni", tapi bintang-bintang itu lebih dingin dan lebih kecil dibanding matahari, bintang kuning tipe G2.

"Ini kemajuan hebat dalam penemuan planet serupa Bumi yang punya kesamaan ukuran dan temperatur dan mengelilingi bintang serupa matahari," kata ilmuwan Kepler, Jeff Coughlin, dari SETI Institute di Mountain View, California.

Berdasarkan ukurannya, para ilmuwan yakin Kepler-452b berbatu seperti Bumi meski teori itu didasarkan pada analisis statistik dan pemodelan kompuer, bukan bukti langsung.

"Dengan radius 60 persen lebih besar dari Bumi, planet ini agaknya lebih mungkin berbatu," kata Jenkins.

Jika demikian, Kepler-452b bisa sekitar lima kali besar Bumi dan memiliki gravitasi dua kali lebih kuat dari apa yang ada di permukaan Bumi. Planet itu juga bisa punya atmosfer tebal, langit berawan dan gunung-gunung api aktif, kata Jenkins.

NASA meluncurkan teleskop Kepler tahun 2009 untuk menyurvei bintang-bintang terdekat dalam upaya untuk mempelajari jika planet-planet serupa Bumi umum di galaksi.

Dengan penemuan Kepler-452b, teleskop itu telah menemukan 1.030 planet dan mengidentifikasi sekitar 4.700 kandidat planet.

Daftar planet-planet potensial meliputi 11 kembar dekat Bumi lain, sembilan di antaranya mengelilingi bintang seperti matahari.

Teleskop itu tidak bisa langsung melihat planet tapi mengukur waktu perubahan cahaya dari bintang-bintang target.

Program komputer canggih dan observasi lanjutan dengan teleskop darat kemudian akan digunakan untuk menentukan jika inklinasi cahaya terjadi karena planet melintas di depan bintang induk mereka, relatif dengan garis pandang Kepler.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015