... itu harus diwaspadai serius oleh pemerintah. Itulah indikasi-indikasi bagaimana kasus ini direncanakan akan dimainkan pihak-pihak tertentu untuk kepentingannya sendiri...
Jayapura, Papua (ANTARA News) - Dua tersangka kerusuhan Karubaga, di Kabupaten Tolikara, Papua, sekitar pukul13.25 WIT Jumat ini, tiba di Direktorat Reskrim Umum Polda Papua setelah ditangkap dan ditahan di Karubaga, Kamis (23/7).

Saat ini kedua tersangka itu, AK dan JW, langsung dibawa ke ruang kerja Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende, di lantai 2 Gedung A Markas Polda Papua.


Sebelumnya, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti, datang langsung ke lokasi kejadian. Sepulang dia dari sana, kepasa pers, dia berjanji menuntaskan kasus kerusuhan Tolikara itu.

"Penegakan hukum harus berjalan. Orang membakar, orang melempar adalah bentuk pelanggaran hukum. Itu juga soal penembakan (diduga oleh aparat) apakah sudah sesuai prosedur," katanya, saat konferensi pers di rumah dinas Kepala BIN, Sutiyoso, Jakarta, Kamis.


Kepolisian Indonesia telah menetapkan AK dan JW sebagai tersangka kerusuhan Tolikara itu.

Dia mengatakan Polisi sudah mengeluarkan tembakan peringatan dan dilakukan sesuai ketentuan yaitu di bawah kaki namun ada satu yang terkena di bagian pinggul.

"Kenapa polisi melakukan itu (tembakan peringatan), karena itu menjadi bukti bahwa kehadiran keamanan untuk menjaga umat agama yang sedang melakukan kegiatan keagamaan," ujar Haiti.


Secara terpisah, Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, menginginkan berbagai pihak mewaspadai fenomena "memancing di air keruh" setelah terjadi insiden di Tolikara, Papua.


"Tuntutan-tuntutan pascakerusuhan itu harus diwaspadai serius oleh pemerintah. Itulah indikasi-indikasi bagaimana kasus ini direncanakan akan dimainkan pihak-pihak tertentu untuk kepentingannya sendiri," kata Wahid, di Jakarta, Jumat.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015