Saya tidak akan mengambil resiko-resiko untuk bepergian sampai semuanya jelas."

St Petersburg (ANTARA News) - Presiden FIFA Sepp Blatter tiba di St Peterburg pada Kamis, pada perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri sejak pada 2 Juni ia mengumumkan akan mengundurkan diri di tengah krisis terburuk sepanjang sejarah federasinya.

Blatter akan menyaksikan undian Sabtu untuk kompetisi kualifikasi Piala Dunia 2018, pesta besar yang juga akan dihadiri oleh presiden Rusia Vladimir Putin, lapor Reuters.

Sejak Mei, ia telah absen pada kejuaraan dunia U-20 di Selandia Baru, Piala Dunia putri di Kanada, dan Piala Amerika di Chile, turnamen-turnamen yang secara rutin ia hadiri.

Juru bicara FIFA mengonfirmasi kepada Reuters bahwa Blatter telah tiba.

Penonton televisi di seluruh dunia yang berjumlah sekitar 100 juta orang di 170 negara akan menyaksikan dua pria itu membuka pengundian untuk kompetisi, yang akan melibatkan 209 negara anggota FIFA.

Blatter mengatakan dalam pengumuman yang mengejutkan pada 2 Juni bahwa ia akan menyerahkan mandatnya, hanya empat hari setelah terpilih untuk masa jabatan kelima sebagai presiden FIFA. Ia akan tetap menduduki kantornya sampai suksesornya terpilih pada Kongres Luar Biasa pada 26 Februari.

Keputusannya terjadi kurang dari sepekan setelah 14 eksekutif pemasaran olahraga dan pejabat sepak bola, termasuk beberapa dari FIFA, didakwa di AS dengan tuduhan penyuapan, pencucian uang, dan penipuan.

Tujuh dari mereka yang tertuduh ditahan oleh polisi Swiss dalam penyergapan dini hari di hotel mewah di Zurich, dua hari sebelum Kongres FIFA di mana Sepp Blatter terpilih kembali.

Blatter tidak dituding melakukan pelanggaran, namun ia tetap diawasi jaksa. Sejumlah pengacara dengan pengalaman terhadap kasus-kasus kriminal internasional mengatakan Blatter tidak akan terlalu sering bepergian setelah tuntutan-tuntutan AS diumumkan.

Blatter berkata kepada surat kabat Welt am Sonntag dalam wawancara di awal bulan ini bahwa ia bermain aman.

"Saya tidak akan mengambil resiko-resiko untuk bepergian sampai semuanya jelas," tuturnya.

(Uu.H-RF/A016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015