Sapa, hibur, peluk dan belai dengan cinta kasih untuk menghadirkan optimisme dan bahagia. Pastikan pada saat Hari Anak Nasional, tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang tidak ceria,"

Jakarta (Antaranews) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mengekspresikan sikap kasih sayang pada anak-anak dengan memberikan belaian kasih sayang.

"Sapa, hibur, peluk dan belai dengan cinta kasih untuk menghadirkan optimisme dan bahagia. Pastikan pada saat Hari Anak Nasional, tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang tidak ceria," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh melalui Siaran Pers di Jakarta, Kamis.

Asrorun meminta agar masyarakat hadir untuk memberi perlindungan pada anak-anak, teladan, kebaikan dan kelemahlembutan agar anak-anak memiliki optimisme dalam menatap masa depan.

Menurut Asrorun, HAN yang diperingati setiap tanggal 23 Juli masih diwarnai dengan tingginya kasus kekerasan terhadap anak.

"Permasalahan anak semakin kemari, semakin kompleks, sehingga membutuhkan penanganan secara serius dengan melibatkan seluruh pihak".

Dari sembilan klaster pengaduan KPAI, anak berhadapan dengan hukum (ABH) menempati posisi tertinggi. Hingga April 2015, ada 6.006 kasus ABH, yang diikuti dengan kasus pengasuhan mencapai 3.160 kasus, pendidikan mencapai 1.764 kasus, kesehatan dan NAPZA 1.366 kasus dan cybercrime/pornografi mencapai 1.032 kasus.

"Kasus pengasuhan menjadi masalah serius seiring dengan meningkatnya konflik rumah tangga yang berujung pada perceraian dan rebutan kuasa asuh. Akibatnya anak menjadi korban, baik rebutan kuasa asuh, penelantaran, hingga kekerasan," ujarnya.

Asrorun menambahkan, tren pengaduan kasus anak yang dilaporkan ke KPAI dari tahun ke tahun terus meningkat, baik jumlah maupun jenis pengaduannya, hal ini menunjukkan belum optimalnya negara hadir menjamin perlindungan anaj. "Negara perlu hadir total untuk lebih memperhatikan perlindungan anak. Penegakan hukum harus tegas untuk mencegah terjadinya kasus yang berulang," katanya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015