Jakarta (ANTARA News) - Defisit neraca perdagangan industri makanan dan minuman diprediksi mengecil hingga Desember 2015, demikian disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman.
"Realisasi ekspor-impor Indonesia untuk produk olahan makanan dan minuman cukup baik, karena balance trade negatifnya menurun. Hingga Mei 2015 defisit neraca perdagangan mencapai 240 juta dollar AS," kata Adhi Lukman di Jakarta, Kamis.
Adhi mengatakan, menurut perhitungannya, hingga akhir 2015, defisit neraca perdagangan industri mamin diprediksi tidak sampai 700 juta dollar AS.
Angka tersebut, lanjutnya, lebih kecil dibandingkan defisit neraca perdagangan industri mamin pada 2014 yang angkanya mencapai 970 juta dollar AS dan 2013 yang angkanya 1,67 milliar dollar AS.
"Kalau hitung-hitungan matematikanya itu dibawah 900 juta dollar AS, karena jika 240 juta dollar AS dikali 2,5 kali saja angkanya baru sekitar 700 juta dollar AS," kata Adhi.
Adhi berharap, kondisi tersebut dapat terus memicu pertumbuhan industri mamin dalam negeri.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015