Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan merekomendasikan empat bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Giwangan untuk tidak dioperasionalkan karena tidak memenuhi kriteria laik jalan.
"Dari pengecekan secara acak ke sejumlah bus, diketahui ada empat armada yang tidak laik jalan. Penyebabnya berbeda-beda," kata Penelaah Inspeksi Keselamatan Kementerian Perhubungan Bambang Hermanto di sela pemeriksaan acak di Terminal Giwangan Yogyakarta, Kamis.
Kementerian Perhubungan menggunakan sejumlah indikator untuk menentukan sebuah bus laik digunakan sebagai armada Angkutan Lebaran 2015.
Berbagai indikator yang digunakan saat pengecekan di antaranya adalah surat uji kir kendaraan, trayek bus, surat izin mengemudi sopir, lampu, "wiper", kondisi ban, kelengkapan P3K, kondisi pintu darurat dan alat keselamatan darurat lainnya serta kenyamanan penumpang.
Jika ada satu indikator yang tidak dipenuhi, maka bus tersebut direkomendasikan untuk tidak dijalankan.
Sebelum kerusakan diperbaiki, bus dilarang digunakan untuk mengangkut penumpang.
"Kami menyerahkan sepenuhnya pengawasan bus ke pihak terminal," katanya.
Keempat bus yang direkomendasikan tidak dijalankan tersebut di antaranya tidak mememuhi syarat misalnya tidak memiliki kelengkapan administrasi, kondisi ban vulkanisir sudah pecah, "wiper" dan "speedometer" tidak berfungsi sempurna.
Bus masih diperkenankan menggunakan ban vulkanisir untuk ban belakang.
"Kami menggunakan aplikasi khusus sehingga seluruh data bus yang telah dicek bisa langsung masuk ke sistem di Kementerian Perhubungan. Nantinya, akan ada petugas yang mengolah datanya," katanya.
Selain di Terminal Giwangan Yogyakarta, pengecekan kelaikan bus untuk arus balik juga dilakukan di empat terminal lainnya yaitu di Semarang, Solo, Surabaya dan Madiun.
"Pengecekan kondisi bus seperti saat ini tidak hanya dilakukan pada masa arus balik saja tetapi juga dilakukan saat arus mudik. Hanya saja pengecekan dilakukan di Jakarta," katanya.
Di Terminal Giwangan, petugas dari Kementerian Perhubungan menargetkan melakukan pengecekan kepada 30 armada bus.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Operasi dan Bimbingan Keselamatan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Sugeng Sanyoto mengatakan, bus yang direkomendasikan tidak dioperasikan akan dicek kembali oleh petugas dari terminal.
"Sudah ada petugas yang mengeceknya. Bus diminta mengganti bagian yang rusak baru bisa dioperasionalkan kembali. Bagaimanapun juga, hal itu dilakukan untuk mendukung keselamatan di jalan raya," katanya.
Pewarta: Eka Arifa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015