Konflik di Tolikara, Papua jangan terulang lagi, baik di tempat yang sama maupun di tempat lainnya. Perdamaian dan resolusi konflik harus dikedepankan,"

Jakarta (ANTARA News) - Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Nanat Fatah Natsir berharap tidak ada lagi konflik, apalagi yang berdasarkan isu agama, di bumi Indonesia.

"Konflik di Tolikara, Papua jangan terulang lagi, baik di tempat yang sama maupun di tempat lainnya. Perdamaian dan resolusi konflik harus dikedepankan," kata Nanat Fatah Natsir dihubungi di Jakarta, Rabu.

Mantan rektor UIN Bandung itu berharap rakyat Indonesia, baik yang ada di Papua maupun di luar Papua, untuk menahan diri untuk berkomentar dan bertindak yang berpotensi menimbulkan konflik lanjutan.

Permasalahan perusakan bangunan kios dan masjid di Tolikara, serta kerusuhan dan penembakan yang menyebabkan satu warga meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka, lebih baik diserahkan kepada aparat penegak hukum.

"Kejadian tidak menyenangkan pada hari raya Idul Fitri itu harus diusut tuntas. Aparat penegak hukum harus mengungkap dan menangkap aktor intelektual di balik kejadian itu," tuturnya.

Selain itu, Nanat mengatakan hukum harus ditegakkan sehingga siapa pun yang menjadi dalang dan penyebab kejadian itu harus dihukum.

Menurut Nanat, pengusutan kejadian itu secara tuntas dan penegakan hukum yang adil akan mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Untuk umat Islam di Indonesia, Nanat berharap dapat menjaga keteduhan dan membuktikan Islam sebagai agama pembawa perdamaian.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015