... memang berkurang. Apalagi Dam Nongsa, sudah tidak dapat difungsikan lagi...
Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Ketersediaan air bersih di Kota Batam Kepulauan Riau terus berkurang seiring surutnya air di dam-dam di kota itu, bahkan satu dam di antaranya sudah tidak dapat dioperasikan lagi karena airnya terus surut.
"Kondisinya memang berkurang. Apalagi Dam Nongsa, sudah tidak dapat difungsikan lagi," kata Corporate Communication Manager PT ATB, Enrico Ginting. di Batam, Rabu.
Ketersediaan air bersih di dam itu memang sudah surut sejak beberapa waktu lalu, dan sempat dihidup-matikan. Namun, kini sudah tidak dapat dioperasikan lagi.
Serupa dengan Dam Nongsa, demikian pula dengan Dam Sei Harapan. Air di dam itu kian surut.
Bulan lalu, ATB sempat memperkirakan dam di utara Batam itu hanya bisa bertahan sekitar tiga bulan lagi, karena airnya terus berkurang.
"Itu berdasarkan bulan lalu dengan perkiraan tidak ada hujan. Kalau saat ini, kami belum memiliki data terakhir, karena hari ini hari pertama," kata Enrico.
Sedangkan Dam Sei Ladi dan Dam Duriangkang, masih bisa dioperasikan, meski jumlah airnya terus berkurang.
Ia mengatakan berkurangnya ketersediaan air di Batam disebabkan kemarau yang berkepanjangan, serta pencemaran yang terjadi di dam akibat sedimentasi.
ATB tidak bisa berlaku banyak untuk menambah ketersediaan air baku di Batam. Namun, perusahaan air minum itu berupaya tetap menyalurkan air bersih ke seluruh warga Batam.
ATB menyambung pipa interkoneksi ke setiap sudut kota, sehingga warga tidak hanya bergantung pada satu dam terdekat.
Misalnya saja warga yang tinggal di wilayah Nongsa, yang selama ini mendapatkan aliran air bersih dari Dam Nongsa. Semenjak dam itu tidak dioperasikan lagi, maka ATB menyambung aliran air dari Dam Duriangkang.
"Tapi dalam perjalanan, air melalui banyak daerah. Jadi kalau warga yang dilalui juga menghidupkan keran, tekanan air bisa berkurang," kata dia.
Selain tekanan air berkurang, ia mengakui untuk daerah tertentu, air mengalir pada jam-jam tertentu.
Sementara itu, warga Nongsa, Agung, mengeluhkan penyaluran air bersih yang dilakukan ATB. "Air hanya hidup waktu malam. Itu pun tidak kencang," kata dia.
Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015